Unit Usaha Syariah (UUS) Maybank maju ke korporasi menawarkan sindikasi syariah.
Head of Sharia Maybank Herwin Bustaman mengatakan, korporasi yang dipilih adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan bluechip company, terutama sektor infrastruktur yang sejalan dengan program pemerintah.
“Pricing masih jadi tantangan UUS Maybank. Meski begitu, kami akan tetap maju ke BUMN dan bluechip company untuk menawarkan pembiayaan syariah,” kata Herwin kepada MySharing, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, UUS Maybank belum akan masuk korporasi segmen lain mengingat harus ada kemampuan tambahan yang dimiliki dan potensi risiko yang harus bisa ditanggulangi. “Sudah ada 2 BUMN yang diberi pembiayaan oleh UUS Maybank, yaitu Garuda Indonesia dengan nilai pembiayaan 100 juta dolar AS berteror tiga tahun pada 2014, dan Antam dengan nilai pembiayaan 100 juta dolar AS berteror 10 tahun pada 2015,” papar Herwin kepada MySharing di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut Herwin menjelaskan, bahwa UUS Maybank akan mengintensifkan pembiayaan segmen korporasi sampai akhir tahun ini. Tujuannya agar bisa menjaga posisi tetap berada di lima persen di industri perbankan syariah nasional.
“Ya karena akan ada pemain baru dengan aset Rp 20 triliun, UUS Maybank harus menjaga agar aset berada di atas Rp 20 triliun pada kuartal IV 2016 ini. Kami otomis UUS Maybank bisa mencapai itu,” tegas Herwin.
Karena menyasar korporasi, menurutnya UUS Maybank juga terus membenahi struktur biaya dengan mendorong peningkatan dana murah (CASA), menekan BOPO sambil tetap menggarap pembiayaan lain. Di sisi lain, perseroaan mulai melihat adanya pergeseran dana dari bank BUKU III dan IV ke bank yang buku kecil karena aturan batasan fasilitas suku bunga.