seminar nasional tentang Membangun Sinergisitas Permodalan Dalam Gerakan BTM dan Rapat Anggota Tahunan Induk KSPPS BTM di Batu - Malang Jawa Timur, Rabu (10/5). Foto:dok. BTM.

BTM Model Koperasi Syariah Berbasis Umat

[sc name="adsensepostbottom"]

Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) bisa menjadi sebuah microfinance syariah yang sangat unik.

Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Komenkop dan UKM) menilai bahwa Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) milik persyarikatan Muhammadiyah tersebut memiliki keistimewaan atau spesialis dibandingkan dengan microfinance lainnya. Dimana spesialisasinya adalah BMT tidak menghimpun dana zakat, infak, dan wakaf seperti halnya Baitumaal Waan Tamwil (BMT) yang ada selama ini.  Namun yang ada adalah bersinergi dengan Lazismu sebagai sebuah lembaga maal yang ada di persyarikatan Muhammadiyah.

Dalam keterangan resminya yang diterima MySharing, Jumat (12/5), Asisten Deputi Pembiayaan Kemenkop dan UKM Munawaroh mengatakan,  BMT bisa disebut sebuah microfinance syariah yang sangat unik dibandingkan yang lainya. Selain itu struktur KSPPS BTM sangat solid mulai dari induk, sekunder hingga primer. Bahkan, mereka juga telah memilik APEX seperti yang ada di pusat koperasi sekunder di masing masing wilayah dengan demikian membantu pengembangan pengembangan KSPPS Primer.

“Model inilah yang harus di tiru bagi koperasi koperasi syariah berbasis keumatan,” ucap dia dalam acara seminar nasional tentang Membangun Sinergisitas Permodalan Dalam Gerakan BTM dan Rapat Anggota Tahunan Induk KSPPS BTM di Batu, Jawa Timur Rabu (10/5).

Untuk memperkuat peran KSPPS berkembang di masyarakat, kata Menawaroh, Kemenkop UKM akan menerbitkan sebuah regulasi khusus tentang KSPPS. Dengan demikian akan memudahkan koperasi syariah untuk terus berkembang.

Sementara, Direktur Jaringan Usaha Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) Adi Tri Juwono mengungkapkan, jika lembaganya telah mempersiapkan diri untuk membuat Direktorat Syariah. Lembaga ini yang akan memberikan pelayanan secara khusus bagi KSPPS termasuk BTM.

Untuk mendorong dana bergulir bersinergi dengan BTM, Adi menerima masukkan dari Muhammadiyah terkait dengan ketentuan fix asset yang selama memberatkan bagi KSPPS BTM. “Insyaallah kita siap untuk mencarikan alternatif solusinya agar dana bergulir dengan mudah terserap di usaha mikro kecil dan menengah Muhammadiyah,”  ujar Adi. .

[sc name="fblike"]