Ketua Majelis Kristen Indonesia, Bonar Simanungsong.

Bonar: Bank Syariah itu Masalah Kejujuran

Dalam agama Islam itu ekonomi syariah, di Kristen ekonomi kasih. Keduanya bermakna jangan sampai penabung itu rugi, ada untung ya bagi hasil. Fokusnya masalah kejujuran hati. .

Foto-OjkKetua Majelis Kristen Indonesia Bonar Simanggunsong mengatakan pada dasarnya, fungsi bank konvensional maupun bank syariah dalam menjalankan kegiatannya adalah sama. Yakni sebagai lembaga keuangan intermediasi. Kedua bank ini sama-sama mengumpulkan dana dari masyarakat dan kemudian menyalurkan kembali dana-dana yang terkumpul itu kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan.

Namun demikian, lanjutnya, meski mempunyai fungsi yang sama, ada prinsip yang membedakan. Bank syariah dalam menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan pada prinsip bagi untung dan rugi atau bagi hasil serta tidak ada bunga. Sedangkan bank konvensional dalam kegiatan usahanya berdasarkan pada bunga atau riba.

Dalam Alkitab, kata Bonar, juga mengajarkan sebagai orang Kristen tidak boleh ada riba. Jadi menurutnya,  kalau bank itu ada bunganya ya tidak pas juga sebenarnya. Makanya, bank syariah itu bagus, karena sistemnya bagi hasil. Agama Kristen juga bisa masuk ke bank syariah, karena memang Alkitab juga mengajarkan tidak boleh riba.

“Di Islam itu ekonomi syariah, di Kristen ekonomi kasih. Ekonomi kasih itu jangan sampai yang menabung itu rugi, ada untung ya bagi hasil. Kan seperti itu berkah. Ada orang butuh pembiayaan, dibantu tanpa bunga ada bagi hasil,  dan ini kerap kami lakukan,” kata Bonar kepada MySharing, ditemui pada diskusi “Pancasila Rumah Kita, Perbedaan adalah Rahmat,” di kantor PBNU, Jakarta, belum lama ini.

Menurut Bonar, bank syariah itu masalah kejujuran. Kejujuran itu bisa diteliti dari hati, sudah sifat dan karakter. Selain itu, diperlukan alat untuk mengukur kejujuran yaitu teknologi dan informasi, pembukuan yang transparan, dan transpormasi, sehingga apa yang dikatakan itu terbuki. “Karena kalau sudah keuangan, sesen pun harus tidak boleh teledor. Jadi ilmu dan niat jadi satu, tidak asal ngomong tapi betul pembagian hasil,” tukasnya.