Sebagai salah satu bank umum syariah paling berprospek di tanah air, BNI Syariah di tahun 2018 ini menargetkan meraih laba sebesar rp 400 milyar.
“Target laba tahun 2018 ini Rp 400 miliar, atau meningkat dibanding tahun lalu yang sebesar Rp 307 miliar,” demikian diungkapkan Plt. Direktur Utama BNI Syariah – Abdullah Firman Wibowo usai momen peresmian relokasi kantor cabang pembantu Harapan Indah di Bekasi, Senin (22/1/2018).
Menurut Firman, guna mencapai target tersebut, BNI Syariah menyiapkan empat strategi utama di tahun 2018 ini.
“Pertama kami mengembangkan Halal Ekosistem, kedua Low Risk Selected Costumer, ketiga meningkatkan recovery dan keempat yaitu efesiensi biaya,” ungkap Firrman.
Lebih lanjut dijelaskan Firman, bahwa BNI Syariah di 2018 ini akan lebih fokus kepada area bisnis yang telah ditetapkan.
“Fokus itu yang utama adalah yang terkait halal ekosistem Industri seperti hotel halal, kemudian travel halal, kemudian halal food, halal fashion, sekolah Islam, universitas Islam, haji umroh itu adalah bagian daripada fokus kepada bisnis yang akan kita harapkan,” papar Firman.
Lebih jauh dipaparkan Firman, BNI Syariah siap mengambil segmen Generasi Y (Gen Y), atau generasi masa depan, yang sangat intens dengan dunia digital. BNI Syariah akan mengajak Gen Y ini untuk memanfaatkan layanan perbankan digital (digital banking).
Firman sendiri optimistis, di tahun 2018 ini BNI Syariah akan bisa mencapai laba di atas angka Rp 400 miliar. Atau naik signifikan disbanding tahun 2017 lalu yang masih senilai rp 307 miliar. “Per Desember 2017, laba kita tembus di angka Rp 307 miliar, atau tumbuh sekitar 11% hingga 12%,” jelasnya.
Menurut Firman, pertumbuhan laba yang tergolong cukup bagus pada tahun lalu di atas, antara lain karena pertumbuhan bisnis yang stabil dan prudent. Kemudian, peningkatan efisiensi dari resiko dan biaya yang tidak terlalu dibutuhkan. Berikutnya, peningkatan kualitas pembiayaan serta peningkatan fee based income dari layanan-layanan perbankan syariah yang tersedia.