Untuk memperkuat bisnisnya mencapai target 18 persen, BNI Syariah telah menyiapkan produk baru dengan fokus ke dalam negeri.
BNI Syariah menargetkan pertumbuhan bisnisnya hingga akhir 2016 dapat mencapai 18 persen. Oleh sebab itu, BNI syariah akan menyiapkan strategi produk baru dan dukungan dari induknya PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk.
”Kami sudah siapkan beberapa produk baru untuk memperkuat bisnis. Selain itu, kerja sama dengan induk juga akan semakin ditingkatkan,” kata Imam kepada MySharing, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, BNI Syariah tetap akan fokus ke dalam negeri untuk menjalankan bisnisnya. Pasalnya, kata dia, kondisi ekonomi international tidak terlalu bagus, bahkan data Bank Indonesia (BI) bahwa ekonomi dalam negeri sudah kelihatan, yakni tingkat inflasi sudah membaik dan pertumbuhan ekonomi juga meningkat meskipun masih mengandalkan proyek-proyek pemerintah.
- Pembiayaan Emas Bank Muamalat Tumbuh 191% Hingga Agustus 2024
- Bank Muamalat Gandeng Alto Network Tingkatkan Kemudahan Transaksi Top Up Flazz BCA
- CIMB Niaga Syariah Resmikan Pembukaan Syariah Digital Branch di Medan
- Bank Mega Syariah Hadirkan One Stop Sharia Financial Solution via Layanan Priority Banking
Imam berharap kedepanya proyek-proyek pemerintah bisa memberikan multi player efek ke sektor dalam negeri. ”Kami melihat sektor domestik masih cukup kuat. Kami masih tetap menyasar kompetensi dengan pembiayaan yang memiliki back up linkage yang kuat dan sumber dana domestik,” ungkapnya.
Terkait potensi dalam negeri, lanjut Imam, BNI Syariah menyasar kredit konsumsi utamanya kredit pemilikan rumah (KPR). Porsi KPR di BNI Syariah masih di atas 50 persen. Selanjutnya, BNI Syariah juga akan membidik pembiayaan usaha kecil menengah (UKM) di kisaran Rp 1 miliar sampai dengan Rp 15 miliar. Ada juga pembiayaan terseleksi (selected commercial) di kisaran hingga Rp 200 miliar.
Adapun program lain yang menjadi target BNI Syariah hingga akhir 2016 adalah penerbitan Kartu Migran Hazaña, Laku Pandai, dan Tap Cash Hasanah. “Khusus Tap Cash Hasanah, kami menyasar pembayaran di jalan berbayar dan angkutan umum massal Transjakarta,” pungkasnya.
Porsi KPR di BNI Syariah masih di atas 50% Click To Tweet