Secara umum perusahaan-perusahaan asuransi syariah selama tahun 2015 banyak mengalami penurunan kinerja, sebagai imbas dari menurunnya kinerja bisnis dari bank-bank syariah.
Jafril lalu menceritakan, bahwa selama ini perusahaan-perusahaan asuransi syariah memang banyak melakukan kerjasama bisnis dengan lembaga-lembaga bank syariah, misalnya dalam bentuk kerjasama bancaasurance, maupun kerjasama bisnis keuangan lainnya.
Namun demikian, karena perusahaan-perusahaan asuransi syariah tersebut banyak yang terlalu bergantung pada bisnis bank syariah, maka pada saat lembaga bank syariah mitranya mengalami kesulitan sebagai imbas dari perlambatan ekonomi sepanjang tahun 2015, maka perusahaan asuransi syariah tersebut pun ikut terkena dampaknya.
“Karena itu, untuk ke depannya perusahaan asuransi syariah jangan bergantung kepada bank syariah. Seharusnya mereka menguatkan bisnisnya sendiri,” demikian diungkap pakar asuransi syariah – Dr Jafril Khalil kepada MySharing, Kamis (14/1) di Jakarta.
Jafril lalu menegaskan, perusahaan-perusahaan asuransi syariah jangan hanya menjadi perpanjangan bisnis dari bank syariah. Sebaiknya mereka harus menguatkan positioning bisnisnya sendiri.
“Asuransi syariah harus melakukan diversifikasi bisnisnya, jangan lagi hanya mengeekor ikut produk- produk bank syariah. Mereka harus bisa meng-create bisnisnya sendiri dengan mandiri. Dengan cara tersebut, maka perusahaan asuransi syariah bisa tumbuh dengan baik,” demikian Dr. Jafril Khalil menutup wawancara dengan MySharing.
#AsuransiSyariah jangan tergantung #BankSyariah agar tidak terpengaruh perlambatannya Click To Tweet