Terobosan diperlukan demi mendongkrak pangsa pasar perbankan syariah.
Pangsa pasar bank syariah masih belum bergerak di kisaran 4 persen dalam beberapa tahun terakhir. Perbankan syariah pun dinilai memerlukan sejumlah terobosan untuk mendongkrak pangsa pasarnya. Oleh karena itu, menurut Direktur Utama BNI Syariah Imam Teguh Saptono, perbankan syariah butuh pendekatan yang berbeda.
“Ini tahun keempat kita tidak bergerak antara 4,5-5 persen. Kita tidak mungkin menggunakan cara sama untuk meraih hal berbeda. Untuk mencapai lima persen kita butuh pendekatan berbeda, butuh terobosan karena kita sudah mencoba dengan pola sama tiga tahun terkahir tapi pangsa pasar masih belum tembus lima persen,” tukasnya.
Ia mengatakan, salah satu upaya terobosan yang selalu digaungkan adalah penerapan pajak deposito syariah dan skim syariah di BPJS. “Pajak deposito syariah terutama mudharabah harusnya mengikuti skema pajak di reksadana karena marginnya kan tidak fix. Selain itu, yang perlu terus didrive adalah skim syariah di BPJS Ketenagakerjaan,” jelas Imam.
Di sisi lain, lanjut Imam, untuk melecut membangun sistem keuangan syariah, maka perlu melakukan interkoneksi antar lembaga keuangan syariah. “By default sistem keuangan syariah menjanjikan pertumbuhan sustain dan signifikan sejauh punya interkoneksi,” cetusnya.
Menurutnya, interkoneksi itulah yang masih kurang di industri keuangan syariah Indonesia saat ini. “Butuh kolaborasi antar departemen, seperti di Malaysia dengan Malaysia International Islamic Financial Centre yang melakukan interkoneksi, bahkan sampai kurikulum itu diasah oleh mereka,” pungkas Imam.