Ditengah kondisi pelemahan ekonomi, Bank Sumut Syariah masih mengalami pertumbuhan pembiayaan yang signifikan.
Direktur Bidang Pembiayaan, Dana dan Jasa Bank Sumut Syariah, Kaswinata mengaku bahwa gejolak ekonomi saat ini memang sedang tidak berpihak kepada perbankan. Namun demikian, kata dia, Bank Sumut Syariah masih bisa menangani NPF industri yang maksimal 5 persen.
“Dampak ekonomi melemah, NPF perbankan syariah masih dibawah NPF industri yang maksimal 5 persen,tapi masih bisa ditangani dengan baik,” kata Kaswanita kepada MySharing, saat ditemui di sela-sela Karim Business Consulting Award, di Jakarta, Senin malam (7/9).
Menurutnya, pihaknya tidak hanya menargetkan pertumbuhan yang cukup signifikan,tapi juga prinsip kehati-hatian dalam penyaluran pembiayaan juga akan dijaga. Pasalnya, kata dia, perbankan syariah berdasarkan data Bank Indonesia perwakilan Sumut masih memiliki rerata NPF yang tinggi yakni 9,27 persen pada tahun lalu.
“Alhamdulillah bank Sumut Syariah per Januari- Agustus 2015 sudah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 350 miliar. Tapi, kami tetap berhati-hati menyaluran pembiayaan di tahun ini,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menuturkan, sepanjang tahun ini perseroan akan fokus pada skema pembiayaan mudharabah. Target pembiayaan syariah 10 persen, sektor pembiayaan potensial ke perdagangan atau UMKM, konsumer dan jasa konstruksi proyek pemerintah. “Kami fokus bidikan pada sektor UMKM sekitar 80 persen,” ujarnya.
Pada Juni 2015, total pembiayaan perusahaan melalui bank Sumut Syariah, mencapai Rp 1,66 triliun. Adapun komposisi pembiayaan yaitu pembiayaan berbasis utang senilai Rp 873, 02 miliar dan pembiayaan bagi hasil senilai Rp 760, 66 triliun.
Dan hingga akhir tahun 2015 ini, Bank Sumut Syariah mematok pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sekitar 11 persen-12 persen. Di sisi lain, bank ini membukukan laba bersih Rp 21, 21 miliar hingga paruh pertama tahun 2015, atau terkontraksi 37 persen dari posisi Rp 33,8 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. “Kami optimis masih bisa mencapai target yang telah ditetapkan perusahaan dengan terus menjaga kesehatan bank kami,” kata Kaswinata.
Sepanjang tahun lalu, UUS Bank Sumut membukukan pertumbuhan laba 17,8% menjadi Rp79,12 miliar dari Rp67,16 miliar pada 2013. Tak hanya itu, UUS Bank Sumut juga mencatatkan peningkatan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) 22,5% dari Rp1,02 triliun pada 2013 menjadi Rp1,25 triliun pada akhir tahun lalu. Pada tahun lalu, Bank Sumut menyalurkan total kredit Rp16,55 triliun.