Saat ini AXA Mandiri memiliki lima jenis produk asuransi berbasis syariah.
Presiden Direktur AXA Mandiri Jean Philippe Vandenschrick mengatakan, seiring dengan terus bertumbuhnya kebutuhan masyarakat Indonesia akan investasi dan proteksi, pihaknya terus berkomitmen mengembangkan asuransi syariah di tanah air. “Kami akan terus mengembangkan asuransi syariah karena yakin ada peluang yang relevan di Indonesia,” katanya usai Penyerahan Surplus Underwriting AXA Mandiri kepada Baznas, Rabu (24/8).
Sementara, Direktur Pemasaran dan Operasional AXA Mandiri Kartono menambahkan, pihaknya sangat memerhatikan penerapan prinsip syariah dalam operasional produk asuransi syariah AXA Mandiri. “Untuk penempatan dana investasi tergantung pilihan nasabah karena produknya adalah unitlink, tapi kami tetap menaruh investasi di instrumen yang sesuai prinsip syariah. Ada Dewan Pengawas Syariah juga yang mengawasi kepatuhan syariahnya,” jelasnya.
Di sisi lain, AXA Mandiri berkomitmen meningkatkan penetrasi asuransi di Indonesia dengan melakukan edukasi dan literasi perencanaan keuangan syariah, bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sepanjang 2016, AXA Mandiri dan MUI akan berkunjung ke tujuh kota di Indonesia, setelah sebelumnya melaksanakan edukasi dan literasi di Jakarta dan Tangerang.
Pada 2015, AXA Mandiri mencatatkan total pendapatan kontribusi lebih dari Rp 13 miliar, meningkat 31 persen bila dibandingkan dengan 2014 yang sebesar Rp 10,2 miliar. Total aset usaha syariah pada 2015 mencapai Rp 192 miliar, naik 18 persen dibandingkan 2014 yang sebesar Rp 163 miliar.
Saat ini AXA Mandiri memiliki lima jenis produk asuransi berbasis syariah yaitu Mandiri Sejahtera MAPAN Syariah, Mandiri Rencana Sejahtera Syariah Plus, Mandiri Investasi Sejahtera Syariah, Mandiri Sejahtera Cerdas Syariah, dan Mandiri Proteksi Kesehatan Syariah. Produk tersebut dipasarkan melalui lebih dari 700 cabang Bank Syariah Mandiri.
Total aset usaha syariah AXA Mandiri naik 18% Click To Tweet