Perbankan syariah berikhtiar untuk mencapai market share di atas 10 persen.
Ketua Umum (plt) Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo), Moch. Hadi Santoso mengatakan, perjalanan perbankan syariah Indonesia saat ini kurang lebih 25 tahun. Dalam usianya itu, perjalanan perbankan syariah Indonesia market sharenya saat ini di kisaran 5 persen.
“Angka itu secara jumlah presentasi masih kecil, tapi terdapat peluang dan kesempatan bagi perbankan syariah untuk terus berkembang dan mencapai market share diatas 10 persen. Sebagaimana dirumuskan dalam roandmap perbankan syariah Indonesia tahun 2015-2019,” kata ujar Hadi dalam sambutannya pada Seminar Asbisindo bertajuk ” Perbankan Syariah sebagai Lokomotif Ekonomi Syariah”, di Jakarta Convention Center(JCC), Rabu (20/9).
Dia menegaskan, industri perbankan syariah berihtiar untuk mewujudkan mimpi tersebut. Tentu, sebagai bagian industri perbankan nasional kehadiran perbankan syariah Indonesia telah mewarnai kehidupan masyarakat Indonesia.
Berbagai program upaya dan langkah telah dilakukan oleh perbankan syariah Indonesia, mulai dari perhimpunan dana, penyaluran dana dan berbagai layanan.”Tahun 2017 total aset perbankan syariah telah mencapai Rp 378 triliun meningkat sebesar 24 persen dibanding yang sama tahun 2016 lalu,” kata Hadi.
Adapun penyaluran pembiayaan telah mencapai Rp 266 triliun meningkat 19 persen dibanding Juni 2016. Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 302 triliun meningkat 25 persen dibanding Juni 2016.
Dengan pertumbuhan tersebut rasio keuangan perbankan syariah juga terjaga dengan baik. Non performing loan ( NPL) gross perbankan syariah di kisaran 16, 42 persen pada Juni 2017. “Non perorming financing (NPF) gross masih dibawah ambang batas yaitu 4, 47 persen, dan Financing to Deposit Ratio ( FDR) 82, 69 persen,” pungkas Direktur Umum BRI Syariah ini.