Agar target pertumbuhan perbankan syariah bisa melewati 5 persen, Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) meminta pemerintah memberi kesempatan bank syariah untuk mengelola dana haji dan umrah.
Ketua Asbisndo Agus Sudiarto mengatakan untuk meningkatkan pertumbuhan perbankan syariah yang masih rendah, pihaknya meminta agar bank syariah diberi kesempatan untuk mengelola dana haji dan umrah untuk memperbesar target pasarnya.
“Harusnya kan bank syariah juga dibantu untuk bisa berkembang, salah satunya mungkin bisa menjadi Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH),” kata Agus, ditemui usia menghadiri seminar bertajuk “Digitalisasi dan Kesetaraan Perbankan Syariah,” di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (11/9).
Agus menuturkan, selama ini banyak bank konvensional yang mengelola dana haji dan umrah walaupun bank syariah sebenarnya lebih cepat. “Kami tetap berharap bank syariah didukung pemerintah. Dukungan itu juga bisa dalam bentuk penyaluran dana APBN melalui bank-bank syariah, sehingga bisa memperbesar target kami,” ujarnya.
Asbisindo, lanjutnya, masih terus berkomunikasi dengan regulasi dan pemerintah agar target pertumbuhan perbankan syariah bisa melewati 5 persen.Namun demikian, ia mengakui bahwa masyarakat Indonesia belum banyak yang menggunakan bank syariah, lebih memilih bank konvensional.Hal ini juga hambatan, sehingga rasio bank syariah saat ini baru mencapai 20 persen dari bank konvensional.
Menurutnya, adapun cara lain untuk membantu pertumbuhan bank syariah adalah dengan melakukan perubahan ke sistem digital.”Digitalisasi juga harus dipertimbangkan bank syariah, untuk mengejar persaingan dengan bank konvensional. Karena secara fungsi kami masih sama di mata masyarakat,” pungkasnya.