Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) menghimbau Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) agar tidak membawa uang nontunai ke Tanah Suci. Dengan kartu berlogo mastercard bank syariah, PHU bisa transaksi tarik tunai riyal di ATM Saudi Arabia.
Sekretaris Jenderal Asbisindo, Ahmad K Permana, menilai terlalu berisiko jika Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) membawa uang tunai di Tanah Suci. Belum lagi mereka harus berhadapan dengan peraturan antipencucian uang dan memasukkan ke bank syariah. Bank syariah akhirnya, kata dia, juga hanya menerima sampah dolar Amerika Serikat (AS).
“Terlalu berisiko, ketika mereka menggunakan perbankan syariah tapi masih menggunakan uang cash untuk bernegosiasi dengan pihak hotel di Arab Saudi. Karena bank syariah dianggap tidak memiliki layanan transfer rupiah ke dolar 24 jam atau saat juga kapan mereka deal harga. Itu kan butuh internet banking,” ungkap Permana, dalam dialog Perbankan Syariah dengan Travel Haji dan Umrah, di Jakarta, belum lama ini.
Menurutnya, kalau semua jamaah haji dan umrah memiliki akun bank syariah. Banyak bank syariah sudah memiliki layanan kartu kredit debit international, sehingga tak dipungkiri bahwa banyak cara pembayaran alternatiaf dari perbankan syariah lebih efisien dan aman. Buktinya, kata Permana, bank-bank syariah telah memiliki internet banking 24 jam yang bisa mentransfer kurs dolar.
- Pembiayaan Emas Bank Muamalat Tumbuh 191% Hingga Agustus 2024
- Bank Muamalat Gandeng Alto Network Tingkatkan Kemudahan Transaksi Top Up Flazz BCA
- CIMB Niaga Syariah Resmikan Pembukaan Syariah Digital Branch di Medan
- Bank Mega Syariah Hadirkan One Stop Sharia Financial Solution via Layanan Priority Banking
Sayangnya diakui Permana, memang kurangnya sosialisasi, yang menyebabkan adanya anggapan di kalangan PHU bahwa bank syariah belum bisa menyediakan fasilitas ini. Padahal, kata dia, Permata Syariah, BNI Syariah dan bank syariah lainnya sudah punya fasilitas layanan itu. Nanti akan dipresentasikan kepada semua pemilik travel haji dan umrah, bahwa bank syariah punya layanan tersebut.
“Sekarang kan bank syariah yang sudah berlogo Mastercard sudah bisa dilakukan tarik tunai di mesin ATM Arab Saudi dengan transaksi riyal. Kurs lebih murah Rp 100-Rp 250 dari nilai tukar di money changer,” tegas Permana.
Lebih lanjut Permana menambahkan, kebanyakan bank syariah tekah memiliki teknologi layaknya bank konvensional. Maka, kata dia, tidak ada alasan membawa uang tunai atau tidak menggunakan bank syariah untuk bisnis ibadah seperti haji dan umrah. “Masa mau umrah masih pakai bank konvensional. Kan kalau mau Islam secara kaffah, maka ujung ke ujungnya di syariah-kan dong,” pungkasnya.