Asosiasi Bank Indonesia (Asbisindo) menegaskan meskipun market share 5 persen, perbankan syariah Indonesia masih lincah dengan terus berinovasi. Tahun 2016, Asbisindo akan masuk ke proyek pemerintah dengan akad mudharabah muqayyadah.
Sekrekaris Jenderal Asbisindo Achmad K Permana menilai tahun depan sebagai tahun percepatan perbankan syariah karena berbagai regulasi Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan bisa memicu pertumbuhan industri ini. Namun demikian, kata Permana, tidak hanya berhenti diperaturan pemerintah dan regulasi, Asbisindo akan meminta restu kepada pemerintah untuk masuk mengelola uang negara.
“Kami akan masuk ke capital market, misalkan dana APBN bisa masuk ke bank syariah,” kata Permana kepada MySharing, usai dialog Perbankan Syariah dan Travel Haji dan Umrah di JCC, Senayan, akhir pekan lalu.
Namun demikian, lanjut Permana, tidak hanya itu, pihaknya memiliki inisiasi untuk turut pembiayaan proyek infrastruktur yang telah masuk dalam program pemerintah. Caranya, dengan melakukan akad mudharabah muqayyadah, yaitu pembiayaan proyek oleh bank syariah tetapi dananya berasal dari nasabah.
“Tahun depan ada yang mau kita propose ke Kementerian Keuangan untuk proyek pemerintah kita masukkan di mudharabah muqayyadah. Jadi, ada satu proyek tertentu, itu berbagi hasil dengan di backup proyek,” kata Permana.
Lebih lanjut Permana menjelaskan, seperti model sukuk, sukuk dijual ke nasabah ritel oleh bank-bank. Tapi itu tidak masuk ke buku bank, karena tidak masuk pembiayaan. Jadi nantinya itu proyek pemerintah dibiayai bank, tapi bank itu menjual proyek tersebut langsung kepada customer. ”Jadi masuk sebagai pembiayaan bank, tapi dana pihak ketiga dari customer, rate-nya ditentukan dari return proyek tersebut,” paparnya.
Selain itu, lanjut Bos Bank Permata Syariah ini, perbankan syariah juga akan masuk kepada industri-industri yang segar. Misalnya, pembiayaan kepada grup otomotif dan KPR dengan pengembang yang masih mengembangkan rumahnya.
”Jadi nggak mungkin dengan 5 persen, perbankan syariah itu stag. Kita masih lincah kok terus berinovasi mengembangkan keuangan syariah Indonesia,” pungkasnya.