Alif Bidik Pembiayaan Sektor KPR

PT Al Ijarah Indonesia Finance (ALIF), selain melakukan ekspansi pembiayaan ke segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), juga menyasar sektor KPR.

KPR SyariahDirektur Penjualan dan Pemasaran Alif Arief Indra Nurhari mengatakan, Alif akan memulai produk KPR dengan strategi yang cukup prudent, yaitu sebagai produk yang akan melengkapi produk-produk Alif sebelumnya. “Fokus pada existing customer yang ada serta akan menyasar segmen yang tidak dilirik dengan segmen KPR mitra bank kami,” kata Indra.

Indra menyampaikan, sampai 2 tahun ke depan kontribusi sales dari produk KPR Alif masih akan di sekitar 3%-5% dari total sales. Perhitungan tidak lebih dari 5 % ini, kata Indra, dikarenakan pasar properti sedang lesu. “Tetapi KPR yang lesu di segmen menengah ke atas. Kita ambil yang tidak banyak di incar bank. KPR Alif buka pembiayaan sampai Rp 1 miliar,” ungkapnya.

Kendati melakukan sejumlah ekspansi pembiayaan yang akan berdampak pada kualitas aktiva. Direktur Utama Alif menegaskan pihaknya menerapkan strategi penjualan yang didukung dengan manajemen risiko yang ketat.

“Kita terus lakukan perbaikan aktiva. Pada Semester 1-2015, berhasil menurunkan tingkat pembiayaan bermasalah (NPF) pembiayaan ritel menjadi 4,1%. Akhir tahun kita harapkan bisa turun jadi 2,5% -3%,” papar Iman.

Untuk diketahui, lanjutnya, aset kelolaan (Asset Under Management) Alif tumbuh sekitar Rp 100 miliar dari Desember 2015 menjadi Rp 992 miliar per Juli 2015.

Sementara upaya perbaikan kualitas pembiayaan dilakukan dengan Implementasi Collection Managemen System, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) penagihan dan recovery, dan pengembangan jaringan eksternal untuk penagihan dan recovery.

”Kita perkuat infrastruktur IT dan tingkatkan mutu SDM. Semuanya butuh investasi, termasuk rencana kita menambah 3 cabang di Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan Alif, Iman Budi Utama mengatakan, dalam rangka perbaikan pendanaan dan permodalan selama semester pertama tahun 2015, Alif sudah menandatangani sejumlah kerjasama pendanaan dari berbagai bank syariah termasuk Bank Muamalat Indonesia sekitar Rp 300 miliar.

Hingga akhir tahun, Alif mengharapkan komitmen pendanaan tambahan di kisaran Rp 500-Rp 600 miliar yang tidak hanya bersumber dari perbankan, tapi juga dari penerbitan Medium Term Notes (MTN).

Disamping itu, Alif juga berencana untuk menerbitkan 125 juta lembar saham baru di kuartal ke 3 tahun ini. “Atau sekitar 125 miliar untuk memperkuat struktur permodalaan dan keuangan dalam rangka menghadapi rencana ekspansi Alif,” tukasnya.