Pengurus masa bakti 2017-2020 mengupayakan untuk mengakomodir berbagai unsur di industri asuransi syariah.
Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) resmi memiliki Ketua Umum baru untuk masa bakti 2017-2020. Keputusan ini berdasarkan hasil Musyawarah Nasional (MUNAS) AASI tanggal 14 Juli 2017 yang lalu, di mana pada Munas tersebut juga terpilih kepengurusan yang baru AASI masa bakti 2017-2020.
Adapun ketua umum AASI masa bakti 2017-2020 Ahmad Sya’roni resmi menggantikan ketua umum periode sebelumnya Taufik Marjuniadi.
Ahmad, selaku Ketua Umum AASI pun mengucapkan terima kasih kepada pengurus AASI periode 2014-2017 yang telah mengantarkan AASI menjadi asosiasi yang mampu memberikan warna pada perasuransian syariah dan mampu menyediakan sekertariat organisasi AASI yang dimiliki secara permanen. Dia berharap kedepannya AASI dapat mengakomodir keterwakilan industri asuransi syariah.
- Diskusi Inspiratif Rabu Hijrah: “Sinergi Pentahelik Ekonomi Syariah Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045”
- Pleno KNEKS 2024: Ekonomi Syariah Kekuatan Baru Menuju Indonesia Emas 2045
- Asuransi Zurich Syariah dan Javamifi Jalin Kerja Sama Strategis Hadirkan Perlindungan Perjalanan Berbasis Syariah
- Bank Muamalat Resmi Ditunjuk Sebagai Bank Kustodian Syariah
“Adapun kepengurusan pada periode ini diupayakan untuk mengakomodir keterwakilan dari berbagai unsur di industri asuransi syariah, baik asuransi jiwa, asuransi umum, reasuransi maupun pendukung asuransi,” ungkap Ahmad dalam sambutannya pada pisah sambut pengurus AASI dan Rapat Kerja Nasional AASI di Menara 165, Jakarta, Selasa (29/8)..
Ahmad menambahkan, untuk pogram kerja unggulan AASI sampai dengan akhir tahun 2017 ini adalah mengupayakan pemenuhan data statistik industri asuransi syariah secara lebih akurat dan terperinci untuk masing-masing jenis perusahaan baik asuransi jiwa, asuransi umum maupun reasuransi. Ini diharapkan dapat menjadi tolak ukur industri asuransi syariah jika dibandingkan dengan konvensional.
“Hal ini tentunya diharapkan agar industri asuransi syariah memahami posisi industri untuk dapat melaksanakan pengangkatan pangsa pasar secara an-organik dan berkesinambungan di akhir tahun 2020,’ pungkas Ahmad.