MUFFEST 2021 diselenggarakan salahsatunya dengan tujuan guna mendukung pemulihan industri fesyen, khususnya yang terdampak pandemi dan membantu keberlangsungan pelaku bisnis fesyen muslim.
Menurut Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian (Kemenperin) – Muhammad Khayam, Pemerintah menyadari peranan penting industri fashion di Indonesia tidak terlepas dari semakin pesatnya pertumbuhan tren fashion muslim, baik di Indonesia maupun dunia.
“Mayoritas umat muslim telah menjadikan busana muslim sebagai bagian dari item fashion utama dalam keseharian,” ungkap Muhammad Khayam dalam momen Closing Ceremony tersebut.
Menurut Muhammad Khayam, Kementerian Perindustrian siap dan akan terus mengawal target mewujudkan Indonesia sebagai salah satu kiblat fashion Muslim dunia. Selain itu, pihaknya juga akan berupaya untuk meningkatkan daya saing industri fashion Muslimah di tahun 2021, seperti mengkolaborasikan industri besar dengan pengusaha dan peningkatan kemampuan produktivitas SDM.
Sementara itu, General Manager of Dyandra Promosindo – Apriani dalam momen ini mengungkapkan, perhelatan MUFFEST 2021 tergolong cukup berhasil. Apriani menjelaskan, untuk perhelatan MUFFEST 2021 di Yogyakarta ternyata mampu menarik minat sekitar 23.000 pengujung dengan jumlah transaksi senilai Rp2,5 miliar. Sementara itu, lanjut Apriani, untuk even MUFFEST 2021 di Surabaya ternyata berhasil menarik lebih banyak lagi pengunjung, yaitu tercatat 25.000 ribu pengunjung, dan berhasul meraih total transaksi senilai Rp2,3 miliar.
Sedanngkan untuk even MUFFEST 2021 di Bekasi, lanjut Apriani, tercatat dihadiri 22.000 ribu pengunjung dan menghasilkan nilai transaksi sebesar Rp2,1 miliar. Berikutnya, untuk even MUFFEST 2021 di Bandung, jelas Apriani, paling banyak menarik minat pengujung, dengan jumlah pengunjung 35.000 dan mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp2,7 miliar. Sedangkan untuk even MUFFEST 2021 di Gandaria City, hingga saat ini masih berlangsung, hingga tanggal 23 Mei 2021 mendatang.
“Penyelenggaran di situasi pandemi seperti ini menjadi tantangan baru bagi kami. Namun dalam situasi yang masih terbatas secara offline kami tetap memperhatikan protokol kesehatan sesuai aturan pemerintah,” demikian jelas Apriani.

