Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS – Irfan Syauqi Beik mengatakan, di saat pandemi Covid-19 di mana Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau social distancing membatasi gerak masyarakat dan tentu berpengaruh kepada pendapatan mereka.
“Hal ini menginisiasi BAZNAS membuat program-program yang compatible diterapkan di masa saat ini, seperti cash for work yaitu pemberdayaan mustahik dengan memanfaatkan potensi yang mereka miliki,” jelas Irfan dalam webinar ini.
“Misalkan, dalam 1 RW terdapat 50 KK yang tidak mampu, lalu menerapkan program ‘budikdamber’, setiap panen menghasilkan 50 ekor lele berarti ada 2500 ikan lele. Untuk itu kita terapkan panen bergilir agar warga sekitar sama-sama menikmati hasilnya,” kata Bambang.
Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) melalui Direktur Keuangan Inklusif Dana Sosial Keagamaan dan Keuangan Mikro Syariah Ahmad Juwaini mengapresiasi inovasi-inovasi positif yang dilakukan lembaga zakat dalam pengelolaan zakat. Menurut Ahmad Juwaini, tentunya hal ini tidak terlepas dari sinergitas dan kerjasama berbagai lembaga.
- Bank Mega Syariah Dorong Pertumbuhan Dana Kelolaan Wealth Management
- Bank Muamalat Kobarkan Semangat Kolaborasi Dalam Peringatan HUT RI ke-80
- Penggunaan Kartu Debit Bank Muamalat Tumbuh Positif Sepanjang Musim Haji 2025/1446H
- BSI Maslahat Rayakan Muharram Ceria Bersama Ribuan Anak Yatim Se-Indonesia
“Saat ini Indonesia merupakan negara paling inovatif dalam urusan zakat, karena Indonesia menginisiasi terbentuknya World Zakat Forum dan juga satu-satunya negara yang mempunyai PSAK 109 panduan akuntansi zakat,” demikian kata Ahmad Juwaini.

