Indeks Harga Saham Gabungan di Indonesia mencatat kenaikan 17 persen per tahun.

Ketertarikan investor asing di pasar modal Indonesia tak mengherankan karena Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia tampil atraktif dalam 11 tahun terakhir. Nicky mengungkapkan dalam rentang waktu tersebut rata-rata IHSG naik 17 persen per tahun. “Rata-rata transaksi per hari Rp 5,7 triliun dengan rata-rata kenaikan dalam 10 tahun terakhir sebesar 11 persen,” ujar Nicky dalam HSBC Wealth & Beyond Personal Economy Forum 2016, Selasa (12/4).
Nicky menambahkan sejak 1998 IHSG Indonesia meningkat pesat mulai dari 256 pada 1998 menjadi 1100 pada 2008 dan 4700 hingga tahun ini. “Dari Januari sampai Maret 2016 Indonesia adalah salah satu negara yang mengalami peningkatan IHSG lebih baik dari negara lain yaitu lebih dari 4 persen,” ungkapnya.
[bctt tweet=”@hogan_nicky: Dari Januari – Maret 2016, IHSG tumbuh lebih baik dari negara lain yaitu lebih dari 4% ” username=”acekaes”]
Oleh karena itu, investasi di pasar modal sangat prospektif. Ia pun mendorong calon investor untuk berinvestasi di pasar modal. “Setiap tahun inflasi dalam 10 tahun terakhir sebesar 6,1 persen per tahun. Ini perlu diimbangi dengan berinvestasi, salah satunya adalah melalui pasar modal dan saham. Namun, hati-hati untuk tidak berinvestasi di saham dengan time horizon pendek,” papar Nicky.
Sejalan dengan meningkatnya IHSG, lanjutnya, investasi asing juga kembali. Namun, ia berharap hal tersebut juga diikuti dengan kenaikan jumlah investor domestik. Untuk lebih meningkatkan awareness masyarakat Indonesia akan investasi di pasar modal, BEI pun telah mendirikan 196 Galeri Investasi di berbagai kota di Indonesia mulai dari Aceh hingga Papua.

