Setahun terakhir ini, jumlah investor pasar modal syariah domestik mengalami kenaikan 20 persen.

Meski begitu, lanjut Nicky, jumlah tersebut sudah merupakan peningkatan dalam satu tahun terakhir ini. Karena sebelumnya hanya tercatat 2.700 investor. “Jadi ada kenaikan 20 persen,” ujarnya.
Ia pun menegaskan, jika dibandingkan dengan perkembangan di luar negeri, Indonesia memang pasar relatif tertinggal. Namun, ini karena mereka lebih dulu mengenal pasar saham syariah dibandingkan masyarakat di Indonesia.
Sejauh ini, Nicky mengaku pihaknya telah memiliki program edukasi yang mengarah pada pasar modal syariah. Sebelumnya, BEI memang hanya fokus kepada pasar modal konvensional. Namun sekarang sudah jalan bersamaan dengan syariah. “Kami ada kegiatan forum investor syariah dan sekolah pasar modal syariah,” ungkapnya.
Terkait imbal hasil (return), dia menyebutkan meski sejalan dengan pasar modal syariah dan nonsyariah. Jika pasar modal sedang naik, maka pasar saham syariah pun naik. Namun, sekarang sedang ada penurunan, tapi investasi yang gencar ditekankan adalah investasi di pasar modal ada investasi jangka panjang. “Ini yang akan memberikan imbal hasil yang lebih banyak,” pungkasnya.

