Dengan merencanakan keuangan sedari awal memungkinkan dana yang disiapkan bisa berkembang seiring perkembangan diri dan keluarga.
Presiden Direktur BNP Paribas Investment Partners Vivian Secakusuma mengatakan, perencanaan keuangan keluarga penting untuk dilakukan, termasuk diantaranya menyiapkan dana pendidikan anak. Ia pun berbagi empat tips yang dapat dilakukan orang tua dalam menyiapkan dana pendidikan.
Pertama, mengidentifikasi periode di mana kita membutuhkan investasi tersebut. “Lihat jangka waktunya, misalnya untuk kebutuhan saat TK, SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi itu kan kita sudah tahu waktunya,” kata Vivian dalam Talkshow HSBC Wealth and Beyond Personal Economy Forum 2016, Selasa (12/4).
Kedua, mengestimasi target jumlah investasi yang harus dicapai di setiap periode tersebut. “Kita harus tahu jumlah yang dibutuhkan untuk masuk SD butuh uang pangkal berapa? Misalnya uang pangkal Rp 10 juta. Kalau dalam enam tahun ke depan asumsi inflasi enam persen, dengan inflasi itu kita butuh uang berapa itu yang harus dicari tahu dan dihitung,” jelasnya.
Ketiga, menentukan target imbal hasil yang diinginkan untuk mencapai target investasi. Misalnya, untuk mencapai dana sebesar Rp 30 juta dalam enam tahun lagi, berapa imbal hasil yang dibutuhkan untuk mencapai target dana tersebut. “Itu akan menentukan jenis investasi apa yang bisa membantu mencapai Rp 30 juta dalam enam tahun lagi,” tukas Vivian.
Keempat, implementasi dari perencanaan keuangan setelah mengetahui kebutuhan, target investasi dan profil risikonya. Dalam hal ini, investor sudah menentukan jenis instrumen investasi yang dipilihnya untuk mencapai target investasi. Vivian menyampaikan jika jangka waktu investasinya masih 10 tahun, investor pun bisa masuk ke instrumen investasi berbasis saham. Atau, melakukan kombinasi instrumen investasi.
“Biasanya uang sekolah naik 9-10 persen dan dengan inflasi enam persen, kita lihat kombinasi investasinya bisa 75 persen ke saham dan sisanya pasar uang atau 60 persen saham, 20 persen di instrumen pendapatan tetap, sisanya ke pasar uang,” paparnya.
Ia pun kembali menekankan semakin cepat merencanakan keuangan, maka akan semakin panjang waktu yang dimiliki agar investasi berkembang. Dengan demikian, ketika telah tiba dana tersebut diperlukan, dana yang harus ditambahkan akan semakin berkurang dan mengurangi beban di kemudian hari.
Biasanya uang sekolah naik 9-10% dengan inflasi 6%, maka investasinya 75% ke saham Click To TweetDi sisi lain, seiring waktu investor pun harus melihat profil risiko dan meninjau kemampuan finansialnya. “Seiring berkembangnya karir kita kemampuan finansial seharusnya meningkat, jadi injeksi untuk investasi seharusnya juga bisa meningkat,” pungkas Vivian.
Terdapat beragam instrumen investasi syariah yang dapat menjadi pilihan untuk menyiapkan dana pendidikan anak, mulai dari saham syariah, reksa dana syariah hingga sukuk ritel. Ada empat jenis reksa dana syariah, yaitu reksa dana syariah saham, reksa dana syariah campuran, reksa dana syariah pendapatan tetap dan reksa dana syariah pasar uang.