Gondangrejo – Menghadapi musim kemarau yang panjang dan demi menekan angka impor pangan yang tinggi, juga sejalan dengan Program pemerintah untuk ketahanan pangan dan tetap menjaga produktivitas pertanian, Perempuan Tani Sejahtera Indonesia (PTSI), OK OCE Peduli dan PT Asri bersama Camat Kecamatan Gondangrejo dan Kepala Desa Krendowahono Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah mengadakan kegiatan edukasi dan pembagian bibit cabe dan pupuk organik kepada masyarakat Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Krendowahono menyambuat baik cara bertanam dengan sistem organik. “Kami menyambut baik kegiatan ini untuk mengubah cara menanam tanaman pangan secara organik dan membuat tingkat kelestarian lingkungan semakin baik, karena selama ini pola bertani kita menggunakan pupuk kimia/sintetis yang pasti menurunkan kualitas hara pada tanah, apalagi ini sasarannya adalah ibu-ibu yang menjadi tulang punggung dari penyediaan pangan di rumah, sudah pasti ini cocok untuk meningkatkan produktivitas ibu-ibu di desa, kami sangat berbahagia atas kegiatan ini, semoga ke depan akan ada lagi kegiatan serupa, dan kami akan bentuk Gabungan kelompok tani yang akan mengkoordinir kegiatan ini lebih baik lagi. Juga memungkinkan para petani tidak lagi ketergantungan dengan pupuk kimia sehingga bisa bertani kapanpun,” kata Kepala Desa Krendowahono Syarif Hidayat, S.H. MAP.
Senada dengan hal tersebut, Camat Gondangrejo Sriyono Budi Santoso, S.Sos.MSi menyatakan bahwa apa yang dilakukan PTSI, OK OCE Peduli, dan PT Agrotama Semesta Lestari (Asri) dan diramaikan oleh kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro Semarang dan UIN Raden Mas Said Surakarta merupakan terobosan pembangunan yang nyata.
“Kami sangat berterima kasih atas diadakannya kegiatan ini yang merupakan impelementasi dari program Pemerintah yakni ketahanan pangan dan mencegah stunting, serta menggerakkan masyarakat Desa Krendowahono dan Kecamatan Gondangrejo untuk produktif dengan menggalakkan kegiatan edukasi dan pelatihan bercocok tanam cabe organik dan pembagian bibit cabe organik untuk Ibu-ibu yang ada di Desa ini, semoga kegiatan serupa dan asistensi yang intens dapat sukses dalam rangka transformasi pengetahuan, cara praktis dan hasilnya juga dapat meningkatkan perekonomian rumah tangga, karena itu saya sangat mendukung kegiatan ini secara penuh,” ujar Budi Santoso.
Dalam kesempatan yang sama, Perwakilan PT Asri, Willy Kurniawan menegaskan bahwa program ini tentu akan berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi lingkungan hidup dan Ibu-ibu desa.
“Paling penting adalah mengubah mindset dari yang tidak bisa menjadi bisa, dari yang orientasinya hanya bercocok tanam seperti biasanya, maka kita mulai mengubah mindset Ibu-ibu untuk menjadi lebih produktif dengan pelatihan menanam bibit cabe dengan pupuk organik hingga bisa sukses dan memberikan dampak ekonomi yang baik. Jika sudah panen, kami akan edukasi lagi untuk membuat bibit berkualitas, sehingga bisa menanam kembali dengan baik dari bibit yang sudah mereka tanam, terima kasih atas dukungan Bapak Kepala Desa Krendowahono dan Bapak Camat Gondangrejo, ke depan kami akan terus butuh arahan demi kebaikan bersama,” kata Willy.
Dari Yayasan PTSI, Ketua Umum PTSI Supriyadi menyatakan bahwa apa yang dilakukan PTSI, OK OCE Peduli, dan PT ASRI adalah bagian penting untuk mendukung program ketahanan pangan Pemerintah.
“Ke depan kami akan segera membentuk Gabungan kelompok tani (gapoktan) dan Kelompok Wanita Tani (KWT) beranggotakan Ibu-ibu untuk segera bergerak memproduktifkan lahan-lahan tidur untuk ditanami cabe,” kata Supriyadi.
Lebih lanjut, Supriyadi mengatakan PTSI dan PT Asri juga OK OCE Peduli bersama kelompok wanita (KWT) dan gapoktan yang ada di Desa Krendowahono Kecamatan Gondangrejo sangat yakin bahwa kegiatan ini akan meningkatkan produktifitas dan menjadi kegiatan ekonomi hijau yang positif bagi peningkatan ekonomi rumah tangga mereka.
“Dengan kegiatan bertanam cabe organik dan sangat mungkin akan berhasil karena program ini juga di difasilitasi oleh kelurahan dan Kecamatan atau pemerintah setempat,” katanya.
Supriyadi menambahkan bahwa kemandirian pangan akan tercipta dengan meningkatnya produktifitas pertanian dan kesejahteraan akan dirasakan oleh masyarakat, khususnya ibu-ibu yang menjadi bagian penting dari proses penyediaan pangan di rumah-rumah mereka.
“Jika semua lahan yang ada diproduktifkan dengan tanaman pangan secara organik, maka akan semakin terasa derap langkah pembangunan untuk Indonesia Maju,” katanya meyakinkan.
Untuk mengawal kegiatan tersebut, tambahnya, pihaknya membentuk relawan sebagai perpanjangan tangan yg nantinya akan selalu mengikuti perkembangan budidaya cabe dengan berkoordinasi dengan PTSI.