Fashion show digelar di Assembly Hall JCC, Senayan, Jakarta dengan konsep fashion parade dan di Lower Lobby JCC dengan konsep fashion presentation yang menghadirkan 157 fashion designer, 41 brand accessories, 797 looks karya perancang mode Indonesia dan anggota Industri Kreatif Syariah Indonesia (IKRA) sektor fesyen dan aksesoris.
Banyak karya kreatif dari para perancang mode tanah air yang menarik perhatian dalam acara ini, dengan mengusung tema utama “New Normal is Sustainable Fashion”, yang berupaya menggiatkan sosialisasi konsep sustainable fashion sebagai gaya hidup baru di era new normal. Prinsip sustainable fashion sejalan dengan prinsip thayyiban (kebaikan) yang merupakan bagian dari gaya hidup halal.
Seperti Rosie Rahmadi yang menampilkan koleksi busana Muslim kontemporer, yang mengajak audience “travelling” ke dalam diri. Dengan brand’s name WARNAHITAM, koleksi ini dipresentasikan dengan konsep teatrikal, dengan 6 karakter yang diwakili 6 model yang membawakan koleksi. 6 karakter ini adalah langkah-langkah dalam mengenal diri kita lebih baik, dengan 6 peran. Show ini menceritakan seorang wanita yang ingin menyelami ruang dalam diri untuk menyelesaikan masalahnya, tidak mencari jalan keluar, tapi mencari jalan ke dalam.
Sebanyak 6 orang dengan karakter yang berbeda-beda, mengcreate stylenya masing-masing. Melengkapi stylenya dengan topi, outer, syal, rompi, dan dengan gaya kerudung yang berbeda-beda. Tak lupa aplikasi pada pakaian berupa ruangan dalam bentuk square dan persegi panjang menjadi pelengkap keseluruhan inspirasi.
“Jadi perjalanan ke ruang dalam itu membuat aku lebih menyadari, aku adalah seorang hamba Tuhan dan pelayan untuk sesama. Dari situ aku lebih merasakan ketenangan, lebih merasakan kebahagiaan, dan akhirnya aku menemukan sesuatu, ini yang sesungguhnya yang aku inginkan, ini yang aku butuhkan, mana yang penting, mana yang tidak penting. Dan Aku ingin menyampaikan ini ke lebih banyak orang, melalui karya, koleksi Relung ini,” ungkap Rosie Rahmadi.
Sementara itu, perancang busana Neera Alatas dalam Fashion Show ISEF 2021 ini berkolaborasi dengan KPW Bank Indonesia Sumatera Barat dengan mengolah Tenun cantik dari Sumatera Barat.
Tema untuk koleksi yang ditampilkan Neera Alatas adalah “ Victory”. Koleksi ini menurut Neera terinspirasi dari sejarah Sumatera Barat, tentang semangat para tokoh dan pahlawan Sumatera Barat yang bersama-sama berjuang dengan kondisi yang sangat sulit, penuh konflik namun harus berjuang dengan keterbatasan sehingga akhirnya dapat memperjuangkan hak dan kehidupan masyarakatnya menjadi lebih baik sampai saat ini.
“Koleksi ini merupakan wujud apresiasi kami terhadap semangat juang para pendahulu kita dan sekaligus memberikan semangat baru kepada kita semua untuk tetap semangat dan berjuang dalam menghadapi masa sulit yang sedang di hadapi dan yang akan terjadi di masa yang akan dating,” jelas Neera Alatas.
Neera Alatas menambahkan, koleksinya ini memadukan kain tenun Sumatera Barat dengan konsep modern Victorian yang glamour look, terdiri dari dress yang berlayer , lengan puff dan rok yang mengembang. Koleksi ini juga di lengkapi dengan detail payet batu-batuan, Mutiara dan swaroszky.
Sementara itu desainer Ina Priyono untuk fashion presentation dalam rangka ISEF 2021 menghadirkan koleksi Ready To Wear Deluxe bertemakan “Resurrection” dengan kategori Ethnic Modest Wear.
Koleksi Ina Priyono kali ini mengangkat Kain ikat troso dimana dalam proses produksinya menggunakan alat tenun bukan mesin (ATMB), sehingga menghasilkan beragam corak dan motif.
Menggunakaan warna-warna yang kuat seperti hitam, navy, maroon, kuning gading, dan abu-abu, Ina Priyono memadukan kain ikat torso dengan linen dengan warna hitam di setiap look nya yang bersiluet A dan H.
Bergaya sporty dan feminine menandakan kegairahan atau kebangkitan kembali tenun ikat troso, dengan perpaduan longdress, tunik dan outer, menghasilkan 6 koleksi yang dikemas apik oleh Ina Priyono.
Sementara itu desainer Monika Jufry yang disupport oleh KPw Bank Indonesia Jambi menampilkan Collection Theme “Tepukau Jambi”, dengan inspirasi/filosofi dari Keindahan alam Jambi dengan pepohonan, bukit-bukit yang seolah-olah bergunduk yang tetap menjadi daya tarik untuk melepas penat kehidupan modern.
Konsep desain dari karya Monika Jufry adalah memadukan unsur tradisional dan modern, kain tradisional dengan gaya modern dan elegan. Dengan material yang digunakan antara lain Batik Jambi, tulle, sateen, corn skin, chiffon, rancangan desain kreasi Monika mampu menampilkan style contemporer elegant.

