Tips Investasi Bagi Investor Pemula

Berinvestasi di instrumen keuangan syariah mudah, loh. Apa saja tipsnya?

Kepala Sub Bagian Hubungan Kelembagaan Direktorat Pasar Modal Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Andry Wicaksono, mengungkapkan dari 250 juta penduduk Indonesia hanya ada 476 ribu yang punya rekening efek. Ragam opini negatif soal investasi pun bermunculan, diantaranya 60 persen menyatakan risikonya tinggi, 44 persen bilang investasi membutuhkan uang banyak. Selain itu, memerlukan pemahaman ilmu mendalam (17 persen), persepsi transaksi saham adalah judi (17 persen), serta investasi perlu teknologi terkini dan tidak punya waktu masing-masing sebesar 11 persen.

Padahal, catatan menunjukkan dalam jangka panjang investasi di pasar modal syariah dapat memberikan return hingga 4000 persen. Oleh karena itu, OJK berupaya mendorong minat investasi masyarakat Indonesia, salah satunya melalui Workshop Investasi Syariah yang diselenggarakan hari ini, Rabu (27/4).

Andry pun berbagi tips bagi investor pemula yang ingin berinvestasi. “Cara yang paling mudah adalah mencoba investasi dengan mempraktikkannya langsung. Coba saja dulu sedikit, jangan seluruhnya. Produk pasar modal syariah ada banyak, alternatif investasinya bisa macam-macam,” jelasnya saat memberikan pemaparan workshop di OJK Institute.

Ia menuturkan alternatif investasi di pasar modal syariah bisa langsung dengan menempatkannya di reksa dana syariah, atau investasi secara berkala. “Ada lagi bisa masuk ke supermarket reksa dana, di sana bisa pilih macam-macam, belinya juga bisa lewat HP, atau buka biasa lewat manajer investasi,” ujar Andry. Pilihan instrumen investasi syariah bisa di saham, reksa dana, atau sukuk. Layanan transaksi saham pun kini ada online trading syariah.

Cara paling mudah berinvestasi adalah dengan mempraktikkannya langsung Click To Tweet

Sementara, Perencana Keuangan Independen Mohamad B Teguh menyarankan, agar penempatan investasi disebar dalam beberapa produk. “Jangan cenplungin semua ke satu produk. Investasi itu disebar. Rumus investasi itu ‘dan’, bukan ‘atau’. Jadi kalau ditanya investasi mending di saham atau properti? Investasi itu di properti, saham, emas, dan reksa dana, jadi tersebar. Kapan waktu yang baik untuk investasi? Sekarang!,” pungkasnya.