Industri keuangan syariah bisa saja bercermin pada konvensional dalam inovasi ragam produknya.
Direktur International Islamic Trade Finance Coorporation (ITFC) Hani Salam Sobol mengatakan, industri keuangan syariah harus melakukan pengembangan produk Islami yang lebih inovatif. Karena sampai saat ini masih banyak kebutuhan masyarakat yang belum tercakup oleh ekonomi syariah.
“Misal di sektor pertanian, ini masih sulit ditemukan sistem ekonomi syariah untuk mendukung mereka. Beda dengan industri yang sudah lumayan banyak,” kata Salam dalam sidang tahunan Islamic Development Bank (IDB) di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (17/5).
Salam menegaskan, inovasi berbagai produk syariah nantinya bisa membuat masyarakat maupun pelaku industri memiliki banyak pilihan untuk memanfaatkan sistem ekonomi Islam ini.
“Di negara yang mayoritas beragama Islam seperti Indonesia, produk syariah yang semakin beragam dipastikan bisa membuat industri keuangan syariah tumbuh lebih pesat.Ini harus dimanfaatkan secara baik,” tegas Salam.
Menurutnya, pelaku industri ekonomi syariah bisa saja bercermin dari konvensional yang memiliki banyak variasi. Dari variasi tersebut, ekonomi syariah bisa menerapkan program serupa, tetapi berbasis syariah. Atau, lanjut dia, dengan meningkatkan program syariah dari program konvensional yang telah ada.
Lebih lanjut Salam menjelaskan, bahwa salah satu yang butuh inovasi adalah penggunaan kata Murabahah (jual beli), Mudharabah (bagi hasil),atau Musyarakah (kongsi). “Penjabaran kata-kata ini bisa dijabarkan lebih mudah ke dalam produk ekonomi syariah, sehingga masyarakat yang menggunakan lebih paham,” tukas Salam.
IDB: Produk syariah bisa membuat industri keuangan syariah tumbuh lebih pesat Click To Tweet