Agar mendapatkan return reksa dana yang bagus, ada tiga hal yang perlu diperhatikan.
Salah satu instrumen investari yang sedang popular saat ini adalah reksa dana. Permasalahnnya adalah saat ini terdapat banyak jenis dan macam reksa dana.
“Kalau kita buka internet, banyak sekali alternatif reksa dana. Tapi yang paling penting adalah ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam membeli reksa dana,” kata CEO & Co Founder Janus Financial, Aakar Abyasa Finzuno, pada event Pesta Reksa Dana 2016, beberapa waktu lalu.
Pertama, kita harus tahu corporate governance dari manager investasinya. Apakah manager investasi tersebut credibly atau tidak. Ini harus menjadi fokus perhatian sebelum membeli reksa dana.
Menurut Aakar, untuk mendapatkan hasil investasi reksa dana yang baik, kita harus memilih seorang manager investasi yang kompeten dan profesional. Caranya, bisa melihatnya dari pengalaman atau track record yang dimiliki oleh manager investasi tersebut melalui prospekturs reksa dana.
“Di dalam prospektus itu, umumnya akan terbaca resume singkat dari perusahaan dan personel pengelolaan mulai dari pengalaman kerja hingga penghargaan yang pernah diraihnya,” ujarnya.
Setelah memilih manager investasi yang dapat dipercaya. Langkah selanjutnya atau kedua, adalah memilih reksa dana yang sesuai dengan tujuan keuangan kita. Misalkan tujuan keuangan kita adalah pensiun yang dananya baru akan digapai 10 tahun mendatang, maka pilihannya adalah reksa dana saham. Namun, apabila tujuannya adalah bersifat jangka pendek, seperti biaya masuk sekolah, pilihan sesuainya adalah reksa dana pasar uang.
Ketiga, perhatikan history performance reksa dana, stabil atau tidak?Menurut Aakar, bukan saja returnya yang diperhatikan, tapi juga performance reksa dana dalam setiap periode.
Dari ratusan reksa dana, kurang dari 10 yang dalam 10 tahun ini kinerjanya stabil atau di atas IHSG Click To TweetAakar menyebutkan di bursa itu terdapat ratusan produk reksa dana, namun hanya ada kurang dari sepuluh reksa dana yang dalam sepuluh tahun performance-nya stabil atau menang lawan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG). “Menang di atas IHSG lebih dari tujuh kali itu hanya ada sepuluh reksa dana,” pungkasnya.