Presiden Direktur Utama Maybank Indonesia Taswin Zakaria pada pembukaan pelatihan jurnalis di kantor pusat Maybank Indonesia di Senayan Sentra III, Jakarta, Rabu (15/6). foto:MySharing.

Perbankan Syariah Maybank Indonesia Bukukan Pembiayaan Rp25,4 triliun Semester I 2020

PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) dalam siaran pers baru-baru ini di Jakarta, mengumumkan kenaikan laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali sebesar 7,0% menjadi Rp809,7 miliar pada semester pertama yang berakhir 30 Juni 2020, di tengah gejolak dan disrupsi pasar yang disebabkan pandemi Covid-19.

Kinerja didukung oleh peningkatan pendapatan non bunga (fee based income) dan pengelolaan biaya strategis secara berkelanjutan (sustained strategic cost management).

“Terlepas dari kondisi pasar yang kurang kondusif, kami telah berhasil membukukan hasil positif dalam enam bulan pertama 2020.  Pencapaian ini mencerminkan kemampuan Bank mengatasi kondisi pasar yang menantang dan mengubahnya menjadi peluang pada layanan perbankan digital serta tetap menjaga pertumbuhan yang baik,” demikian hal tersebut disampaikan  Presiden Direktur Maybank Indonesia – Taswin Zakaria dalam siaran pers tersebut.

Menurut Taswin, situasi yang menantang ini juga mendorong pihaknya menjadi lebih kreatif dalam melakukan komunikasi dengan para nasabah melalui teknologi.

“Kami telah mengambil langkah proaktif untuk mengantisipasi dampak lebih lanjut terhadap portofolio Bank atas pandemi global yang terjadi. Kami senantiasa menjaga kualitas aset Bank melalui penerapan prinsip kehati-hatian dan pendekatan manajemen risiko yang ketat,” jelas Taswin.

Khusus untuk perbankan syariah,  Maybank Indonesia  mencatatkan laba sebelum pajak meningkat 16,4% menjadi Rp175,2 miliar di tengah kondisi pasar yang menantang.  Hal ini didorong oleh fokus berkelanjutan dalam membangun basis pendanaan yang efisien dengan mengarah pada pengurangan simpanan berbiaya tinggi.

Sejalan dengan strategi tersebut, total simpanan nasabah berbiaya tinggi mencatat penurunan 10,0%, sementara tabungan tumbuh hampir 40%, dimana meningkatkan rasio CASA dari 20,8% menjadi 25,5%. Total simpanan nasabah adalah Rp24,4 triliun pada Juni 2020.

Total pembiayaan perbankan Syariah Maybank Indonesia saat ini termasuk produk pembiayaan Kafalah,  mulai menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan di tahun 2020.

Total pembiayaan perbankan Syariah (termasuk portofolio Kafalah) naik 2,9% menjadi Rp25,4 triliun per Juni 2020. Sementara itu, total aset perbankan syariah pada Juni 2020 lebih rendah 10,4% menjadi Rp30,2 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya disebabkan oleh pengurangan aset terkait treasuri.

“Perbankan Syariah terus memperkuat proposisi dan memperlihatkan keunggulan kapabilitas di pasar melalui produk yang inovatif seperti fitur hedging baru untuk nasabah korporasi dan komersial serta perlindungan asuransi jiwa dengan prinsip Syariah bagi pemegang rekening tabungan MyArafah,” jelas Taswin.

Untuk kondisi kinerja secara umum, Maybank Indonesia mencatat kenaikan pendapatan fee based sebesar 1,4% menjadi Rp1,2 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya dimana terdapat  pendapatan fee non rutin sebesar Rp 101,0 miliar dari hasil penyelesaian arbitrase domestik. Bila pendapatan fee non rutin tersebut tidak diperhitungkan, maka Bank mencatat kenaikan fee 11,0% yang berasal dari fee Global Market, bancassurance dan Wealth Management, serta biaya transaksi e-channel.

Pendapatan dari fee Global Market naik tajam 116,1% menjadi Rp374,6 miliar pada Juni 2020, sementara pendapatan fee dari Bancassurance dan Wealth Management & investasi terus mencatat pertumbuhan dengan mencatat kenaikan 29,3% menjadi Rp122,6 miliar dari Rp94,8 miliar tahun 2019.

Profil pendanaan Bank terus menguat seperti tercermin dari peningkatan rasio CASA dari 33,1% pada Juni 2019 menjadi 40,0% pada Juni 2020, dimana tabungan meningkat sebesar 9,9%.  Peningkatan CASA merupakan hasil penerapan strategi Bank untuk mengurangi pendanaan berbiaya tinggi melalui penyediaan layanan cash management berbasis perbankan digital dimana nasabah-nasabah korporasi mulai beralih menggunakan layanan platform perbankan digital, dan Bank juga fokus pada  penyediaan solusi keuangan di situasi saat ini.

Bank telah mengalihkan upaya untuk  meningkatkan peluang bisnis  ditengah kondisi pasar yang menantang dengan mengoptimalkan layanan perbankan digital, Maybank2u (M2U) dimana mulai banyak nasabah kini menggunakan layanan mobile apps khususnya dengan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Transaksi keuangan yang dilakukan melalui M2U naik 136% menjadi 4,5 juta transaksi pada semester I 2020 sementara, terdapat 34,000 pembukaan rekening tabungan/deposito dan lebih dari 45.000 rekening baru dibuka melalui M2U.

Aplikasi M2U tidak hanya menyediakan layanan pembukaan rekening dengan mudah dan cepat, tetapi juga menyediakan fitur yang nyaman dan tidak rumit seperti QR Pay, proses KYC secara digital untuk pembukaan rekening, channel pembayaran donasi dan fitur menarik lainnya.