Meski situasi ekonomi belum mengalami perbaikan signifikan, BNI Syariah tetap mampu menunjukkan kinerja pembiayaan cukup positif. Dalam setahun terakhir ini, ekspansi pembiayaan BNI Syariah tetap terjaga kualitasnya dan tumbuh sebesar 15,09%.
Data di atas tersebut terungkap pada acara Paparan Kinerja BNI Syariah Triwulan Ketiga 2016 akhir pekan lalu di Jakarta.
Menurut Direktur Utama BNI Syariah – Imam T Saptono, pembiayaan BNI Syariah tetap terjaga kualitasnya, meskipun ekonomi masih belum menunjukan perbaikan yang cukup berarti.
”Pembiayaan pada September 2015 sebesar Rp 16,97 Triliun berhasil tumbuh menjadi Rp 19,53 Triliun pada September tahun ini. Pertumbuhan ini dilakukan dengan penjagaan terhadap kualitas pembiayaan sehingga NPF triwulan ketiga 2016 ini terjaga di level 3,03%, angka ini di bawah rata-rata industri perbankan syariah,” papar Imam dalam acara Paparan Kinerja BNI Syariah Triwulan Ketiga 2016 tersebut.
Imam T Saptono menambahkan, dari total pembiayaan sebesar Rp 19,53 Triliun tersebut, sebagian besar merupakan pembiayaan konsumer yaitu 53,46%, disusul pembiayaan ritel produktif/SME sebesar 22,55%, pembiayaan komersial sebesar 16,20%, pembiayaan mikro sebesar 5,85%, dan kartu pembiayaan Hasanah Card 1,93%.
”Untuk pembiayaan konsumer, maka sebagian besar portofolio merupakan BNI Griya iB Hasanah, yakni sebesar 85,51%,” demikian Imam T Saptono, Direktur Utama BNI Syariah.