Konferensi itu akan membahas tantangan industri keuangan syariah dalam menghadapi siklus new normal era.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan menggelar Indonesia International Conference on Islamic Finance pada 29 September 2016 di Hotel Fairmont, Jakarta. Dalam konferensi tersebut akan dibahas mengenai tantangan industri keuangan syariah dalam menghadapi siklus new normal era dalam perekonomian global.
Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I Otoritas Jasa Keuangan Mulia Siregar mengatakan, dalam konfrensi tersebut akan membahas isu terkini dan peran pelaku jasa keuangan syariah dengan tema “Revitalizing Islamic Finance in the New Normal Era”.
Mulya menjelaskan, new normal era adalah sebuah era baru dimana perekonomian yang kondisinya fluktiatif atau naik turun dan pelaku ekonomi sudah terbiasa dengan kondisi tersebut. Kondisi new normal era ini akan dielaborasi lebih detail dalam acara konferensi dengan dua fokus diskusi yakni dari sisi regulator dan industri keuangan syariah.
Dari sisi regulator dengan tema Role of Authorities in New Normal Era, akan didiskusikan bagaimana strategi dan kebijakan yang dilakukan di beberapa negara untuk menghadapi dampak perlambatan ekonomi global terhadap industri keuangan syariah. Kemudian, dari sisi industri keuangan syariah dengan tema Islamic Finance Industry How to Survive in New Normal Era, akan dibahas bagaimana menghadapi new normal era supaya bisa survive.
“Jadi perlu diketahui bahwa keadaan perbankan syariah saat ini bukan hanya terjadi Indonesia, tapi memang di semua belahan dunia mengalami new norma era. Bagaimana mereka menghadapi dan harus berjuang untuk tetap survive akan dibahas pada konferensi ini,” papar Mulya dalam konferensi pers di gedung OJK, Jakarta, Selasa (27/9).
Mulia berharap melalui diskusi yang digelar dalam konferensi tersebut dapat memetakan industri keuangan syariah ke depan, dan mendorong pertumbuhan industri keuangan syariah di era perekonomian global yang fluktuatif.
Indonesia International Conference on Islamic Finance akan dihadiri oleh sejumlah pembicara dari beberapa negara diantaranya Deputy Governor of State Bank of Pakistan Saeed Ahmad, Governor of Astana International Financial Center Kazakhstan Kairat Kellimbatov, Assistant Governor of Bank Negara Malaysia Bakarudin Ishak, dan CEO of Edbiz Consulting London Humayon Dar.

