Masterplan berisi kebijakan dan rencana tindak pengembangan keuangan syariah Indonesia.
Staf Ahli Kementerian Keuangan Bidang Makro Ekonomi dan Keuangan Andin Hadiyanto mengatakan, masterplan arsitektur keuangan Islam Indonesia akan diluncurkan dalam World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12. WIEF akan diselenggarakan di Jakarta pada 2-4 Agustus 2016.
“Masterplan itu berisikan kebijakan dan rencana tindak, mulai dari pembangunan infrastruktur untuk memberikan kemudahan akses dan mobilitas sumber daya keuangan yang diperlukan, termasuk dukungan fiskal dan moneter serta peningkatan kapasitas dalam penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tujuannya untuk meningkatkan kualitas produk serta daya saing,” katnya, dilansir dari Antara, Jumat (29/7).
Selain itu, lanjut dia, rencana aksi itu juga mencakup perluasan instrumen investasi syariah, mekanisme penguatan modal untuk meningkatkan daya ungkit industri keuangan syariah dan perbaikan sistem pendidikan ekonomi serta keuangan syariah. “Perbaikan sistem pendidikan ini untuk mencetak sumber daya manusia yang mampu bersaing di pasar internasional secara terbuka dan kompetitif, serta mencakup adanya penyusunan peta jalan e-dagang syariah,” ujar Andin.
- Diskusi Inspiratif Rabu Hijrah: “Sinergi Pentahelik Ekonomi Syariah Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045”
- Pleno KNEKS 2024: Ekonomi Syariah Kekuatan Baru Menuju Indonesia Emas 2045
- CIMB Niaga Syariah Resmikan Pembukaan Syariah Digital Branch di Medan
- Adira Finance Syariah, Danamon Syariah & Zurich Syariah Gelar FPR2024 di Rangkasbitung
Peluncuran rencana aksi ini merupakan hasil dari pelaksanaan WIEF yang akan berlangsung di Jakarta Convention Center. Selain peluncuran masterplan, beberapa kesepakatan lainnya melibatkan Jakarta Industrial Estate Pulogadung dan PT Pelabuhan Indonesia II (IPC) serta Indonesia Stock Exchange dan Malaysia Stock Exchange.
Penyelenggaraan WIEF ke-12 ini rencananya akan dihadiri oleh 2.500 delegasi dari 69 negara dan 152 tamu penting termasuk pemimpin dunia, enam menteri, 51 pembicara forum, 55 pembicara program pelengkap, 15 presenter dan 16 pelaku pertukaran bisnis. WIFE mengangkat tema “Mendesentralisasikan Pertumbuhan, Memberdayakan Bisnis di Masa Depan”, dengan 12 sub tema yang akan mewarnai berbagai sesi diskusi. Sub tema tersebut antara lain pembiayaan infrastruktur, industri halal, desain dan busana muslim, pembiayaan UKM, inovasi teknologi, bisnis startup wiraswasta muda, peran wanita dalam e-dagang, ekonomi konsumer dan keuangan syariah.