Luthfi: Aset 5 Persen itu, Dasar Paling Kecil Bank Syariah

Untuk meningkatkan market share perbankan syariah Indonesia, sosialisasi harus terus digalakkan.

luthfiPengamat Timur Tengah, Muhammad Luthfi Zuhdi menilai perkembangan  keuangan syariah Indonesia tertinggal oleh negara Malaysia dan negara lainnya. Menurutnya, di Malaysia dukungan pemerintah terhadap keuangan syariah tinggi sekali, sehingga aset perbankan syariah di negeri Jiran itu mencapai 20 persen.

“Aset bank syariah Indonesia 5 persen saja masih belum nyampai dari seluruh aset perbankan Indonesia. Padahal 5 persen itu menjadi dasar yang paling kecil bank syariah, sebetulnya,” kata Luthfi  kepada MySharing ditemui usai seminar International Dunia Islam di Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat, Kamis (5/11).

Namun demikian, Luthfi menyakini bahwa keuangan syariah Indonesia kedepan akan berkembang pesat melebihi 5 persen. Tentu, kata dia, untuk mencapainya harus menumbuhkan pemahaman yang lebih mengakar dalam hati masyarakat. Ini bisa dilakukan dengan gencar mengadakan sosialisasi atau edukasi tentang keuangan syariah, yang tidak hanya menyasar umat Muslim, tapi juga non Muslim.

“Sistem keuangan syariah itu penuh berkah. Tapi tidak semua orang paham apa itu keuangan syariah dan manfaatnya apa saja. Maka, perlu suatu gerakan yang bisa menaikan aset perbankan syariah Indonesia, yakni sosialisasi dan edukasi jangan pernah berhenti,”  ujar Luthfi.

Luthfi berharap Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) berperan aktif memberikan edukasi keuangan syariah kepada masyarakat luas di seluruh Indonesia. Karena menurutnya, sosialisasi keuangan syariah itu tidak hanya tugas regulator tapi juga organisasi Islam, termasuk didalamnya IAEI dan MES.

“OJK, IAEI dan MES harus terus bersinergi mensosialisasikan hijrah gaya hidup ke keuangan syariah,” pungkasnya.