Kompetensi SDM Asuransi Syariah Perlu Ditingkatkan

IIS dan LSP Asuransi Syariah menjadi ujung tombak peningkatan kualitas SDM asuransi syariah di Indonesia.

Seiring bertambahnya jumlah perusahaan dan unit asuransi syariah di Indonesia, kebutuhan akan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten semakin meningkat. Kompetensi tersebut tidak hanya mencakup tentang pengetahuan terkait prinsip syariah, tetapi juga operasional asuransi syariah.

“Kompetensi SDM perlu ditingkatkan terutama terkait pengetahuan syariah maupun pelaksanaan operasional syariah. Tidak hanya cukup menjalankan operasionalnya, namun menjelaskan tentang asuransi syariah ke masyarakat juga harus lebih,” ujar Ketua Umum Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Taufik Marjuniadi.

Dalam rangka meningkatkan kompetensi SDM asuransi syariah, AASI pun mempelopori kehadiran dua lembaga yaitu Islamic Insurance Society (IIS) dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Taufik menjelaskan, LSP nantinya akan lebih pada peningkatan kompetensi, sementara IIS untuk meningkatkan keahlian asuransi syariah.

“Ke depan LSP akan meningkatkan kompetensi SDM asuransi syariah. Contohnya underwriter yang sekarang sertifikasinya sudah siap, mulai dari bagaimana memeriksa dokumen valid atau tidak, termasuk analisis risiko, itu pekerjaan yang disertifikasi di LSP. Sedangkan, IIS untuk orang-orang yang mendapat keahlian asuransi syariah. Programnya mulai tingkat dasar sampai ajun,” paparnya.

Ruang lingkup yang dikembangkan LSP saat ini baru di lingkup underwriting. Namun, ke depannya LSP akan mengembangkan lingkup kompetensi lainnya seperti aktuaria, klaim, reasuransi dan lainnya. “Alhamdulillah LSP sudah terbentuk yayasannya dan diakui oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) pada 20 Mei 2016,” pungkas Taufik.

[bctt tweet=”LSP Syariah akan meningkatkan kompetensi SDM asuransi syariah” username=”my_sharing”]