Suasana penandatanganan Akta Penggabungan tiga bank syariah di Jakarta (16/12).

KNEKS: Bank Syariah Indonesia Bisa Jadi Prime Mover Ekonomi dan Keuangan Syariah

Kehadiran PT Bank Syariah Indonesia Tbk, bisa menjadi penggerak utama pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Potensi ini besar kemungkinan terwujud, karena Bank Syariah Indonesia akan meneruskan ekosistem halal yang sudah dirintis bank-bank pendahulunya.

Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) –  Ventje Rahardjo Soedigno dalam keterangan pers KNEKS yang diterima MySharing hari ini, Jumat (8/1) di Jakarta menegaskan, dengan jaringan dan produk yang lengkap, Bank Syariah Indonesia dapat memperkuat kapasitas industri keuangan syariah untuk melayani masyarakat. Kehadirannya pun dipercaya membawa dampak positif bagi perkembangan ekonomi dan industri keuangan syariah ke depannya.

“Bank Syariah Indonesia mempunyai customer base yang besar, produk lengkap dan jaringan yang luas. Saya berharap Bank Syariah Indonesia dapat menjadi prime mover dalam pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah dengan meningkatkan pengembangan ekosistem halal yang sudah dirintis oleh bank-bank eksisting sebelum merger, memperkuat kapabilitas dan eksposur pembiayaan wholesale baik di dalam dan luar negeri, melayani segmen UMKM dengan skema value chain, serta meningkatkan kapabilitas IT dan SDM,” tutur Ventje Rahardjo.

Rencananya, Bank Syariah Indonesia efektif beroperasi pada 1 Februari 2021. Bank Syariah Indonesia lahir dari proses merger yang melibatkan PT Bank BRIsyariah Tbk., PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah. Saat ini, proses penggabungan usaha ketiga bank syariah milik negara ini masih berlangsung.

Ventje mengungkapkan,  Bank Syariah Indonesia harus memiliki manajemen yang kuat agar bank hasil penggabungan ini dapat segera berkontribusi terhadap pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Keberadaan manajemen kuat bisa memastikan terjaganya kualitas pelayanan terhadap nasabah eksisting pun baru.

“Untuk dapat segera take-off, BSI harus memiliki Project Management yang kuat, menjaga service level kepada nasabah eksisting, secara paralel melakukan konsolidasi sistem SDM maupun governance, serta membangun iklim inovasi untuk dapat terus kompetitif, efisien dan sustainable,” demikian pungkas Ventje, Direktur Eksekutif KNEKS.