Mulai sekarang abaikan pandangan yang menilai kalau investasi di reksa dana itu susah dan butuh dana besar.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio mengatakan, investasi di reksa dana sekarang semakin mudah. “Manajer investasi saat ini ada yang punya tabungan reksa dana, yang memotong Rp 100-200 ribu sebulan untuk memudahkan masyarakat berinvestasi. Produknya juga beragam,” katanya saat ditemui usai pembukaan Pesta Reksa Dana 2016, Rabu (27/1).
Saat ingin memulai investasi di reksa dana, lanjutnya, calon investor bisa bertanya kepada manajer investasi yang sudah ahli terkait rencana penempatan investasinya. “Bagi pemula, reksa dana itu instrumen investasi yang sangat bagus. Ada yang risiko tinggi, rendah dan stabil,” kata Tito.
- Bank Mega Syariah Dorong Pertumbuhan Dana Kelolaan Wealth Management
- Bank Muamalat Kobarkan Semangat Kolaborasi Dalam Peringatan HUT RI ke-80
- Penggunaan Kartu Debit Bank Muamalat Tumbuh Positif Sepanjang Musim Haji 2025/1446H
- Amanah Kelola Dana, Peserta Korporasi DPLK Syariah Muamalat Kian Meningkat
Investasi di pasar modal atau reksa dana pun tak berbicara tentang jenis investasi yang hanya 1-2 minggu, namun untuk jangka panjang. “Sekarang ini di saat harga sedang tidak tinggi menjadi waktu yang tepat untuk investasi. Pasar modal Indonesia juga tumbuh lebih besar kalau dibanding Singapura dan Malaysia,” ujarnya.
Pada Pesta Reksa Dana 2016 yang berlangsung di Main Hall Bursa Efek Indonesia pada 27-30 Januari 2016, Tito menargetkan minimal 1000 pengunjung per hari dengan 10 persen diantaranya membuka akun. Saat ini jumlah investor reksa dana di Indonesia sebanyak 350 ribu.
[bctt tweet=” Saat ini jumlah investor reksa dana di Indonesia sebanyak 350 ribu orang”]

