OJK siapkan delapan inisiatif untuk meningkatkan akses keuangan masyarakat.

Inisiatif tersebut diantaranya adalah:
a. Simpanan Pelajar (SimPel/Simpel iB), yang hingga saat ini telah diikuti oleh sekitar dua juta pelajar.
b. Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) yang saat ini sudah memiliki 1.626.066 nasabah dengan nilai tabungan Rp 63 miliar.
c. Investasi dalam bentuk reksa dana murah dengan dana investasi awal cukup dengan Rp 100 ribu.
d. Program JARING untuk fasilitasi program pembiayaan pada sektor perikanan dan kelautan.
e. Layanan keuangan mikro (Laku Mikro) merupakan layanan terpadu dengan proses yang sederhana, cepat, akses mudah, dan harga terjangkau. Saat ini sudah diikuti oleh 11 lembaga jasa keuangan demgan total sebanyak 8.857 outlet.
f. Asuransi mikro dengan fotur administrasi sederhana bagi masyarakat, untuk memberikan perlindungan terhadap jiwa, usaha, kesehatan, kecelakaan dan kebakaran.
g. Pembentukan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah atau dikenal dengan TPAKD, yang memiliki peran mendorong ketersediaan akses keuangan yang seluas-luasnya kepada masyarakat. Saat ini telah dikukuhkan 36 TPAKD di tingkat provinsi/kabupaten/kota.
h. Yuk Nabung Saham adalah sebuah kampanye yang mengajak masyarakat Indonesia untuk berinvestasi di pasar modal melalui shares saving (menabung saham).
“Kampanye Ayo Menabung dan Investasi akan dilakukan di seluruh Indonesia dengan melibatkan pemerintah daerah dan industri keuangan di daerah serta dinas terkait,” ujar Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D Hadad dalam Pencanangan Ayo Menabung di Jakarta Convention Center, Senin (31/10).

