Jika Indonesia ingin jadi pusat keuangan syariah tidak ada cara lain kecuali mendorong perkembangan industri halalnya.
Perhelatan gaya hidup halal bertajuk “The 2and Indonesia International Lifestyle Halal & Expo Conference (INHALEC) 2017 resmi dibuka oleh Kepala BAPPENAS Bambang Brodjonegoro, di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (19/10).
“Dengan mengucap Bismillahirrohmanirrohim, INHALEC 2017 ini, saya buka,” kata Bambung disambut tepuk tangan hadirin.
Pada kesempatan ini, Bambang mengatakan, perkembang keuangan syariah, khususnya aset perbankan syariah Indonesia hanya 5,3 persen dari total aset perbankan Indonesia. Secara presentasi kalah jauh dibandingkan dengan perkembangan di Malaysia maupun negara berkembang lainnya.
“Nah, salah satu yang kurang mendukung perkembangan keuangan syariah Indonesia, adalah keterbatasan di sektor riil,” kata Bambang.
Perbankan itu, jelas dia, hidupnya dari memberi pinjaman atau nilai tambah kepada nasabahnya. Nasabahnya itu kebanyakan di sektor riil.
Kalau misalkan menurut Bambang, kegiatan yang terkait sektor syariah, yaitu halal lifestyle atau halal industri yang digelar ini. Itu ternyata kurang besar, maka sangat kurang permintaan pembiayaan terhadap perbankan syariah.
Justru akhirnya yang terjadi perbankan syariah ada tetapi sizenya tidak besar karena kurang dimand terhadap kebutuhan pembiayaan secara syariah. Kuranya permintaan pembiayaan itu karena masih terbatasnya size dari industri halal.
Karena itulah saya menyambut baik inisiatif untuk membuat pameran atau produk expo yang bisa menjadikan Indonesia Halal Industri Hub, tidak hanya di negeri sendiri tapi di dunia. Karena terus terang kalau bicara pusat halal itu sudah dipegan oleh negara tetangga kita yaitu Malaysia dan negara Timur Tengah seperti Dubai.
“Kalau kita ingin indonesia jadi pusat keuangan syariah tidak ada cara lain kecuali kita mendorong perkembangan industri halalnya, perkembangan sektor riil syariah sebagai nature dimand kita,” ungkap Bambang.
Pada kesempatan ini, Chairman of Indonesia Halal Lifestyle Center, Sapta Nirwandar mengatakan, beberapa negara telah punya aktivitas terkait dengan industri halal. Dimana mereka menyelenggarakan konferensi dan ekspo rutin setiap tahun. Termasuk negara-negara yanf mayoritas penduduknya bukan Muslim, seperti Taiwan, Korea, dan Rusia.
Dengan gelaran ini, Indonesia menjadi salah satu negara yang eksi jadi penyelenggara Halal Expo dan Conference. Acara ini digelar mulai hari ini Kamis (19/10) hingga Sabtu (21/10).
“Ajang ini sekaligus membuktikan Indonesia sebagai negara dengan mayoritas Muslim tak sekedar bisa menjadi konsumen industri halal, tapi juga produsen produk halal pasar global,” pungkas Sapta.

