Forum CEO SiKOMPAK Syariah diharapkan menghasilkan ide inovatif dan kreatif terkait teknologi keuangan.
Pangsa pasar industri keuangan syariah di Indonesia tercatat masih sangat rendah. Pangsa pasar perbankan syariah saja masih sebesar 5,18 persen, sementara asuransi syariah sebesar 3,44 persen, perusahaan pembiayaan syariah 7,24 persen, serta sukuk korporasi dan reksadana syariah baru mencapai 3,83% dan 4,43%.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad mengatakan, berdasar data tersebut terlihat bahwa market share industri keuangan syariah masih rendah. Oleh karena itu, perlu langkah terobosan diantaranya dengan menggunakan Forum CEO SiKOMPAK (Sinergi Komunikasi, Pemasaran, dan Pengembangan Keuangan) Syariah.
“Mudah-mudahan forum ini bisa menghasilkan langkah berbeda dan ide inovatif dan kreatif, salah satunya ide teknologi. Bisnis banyak kolaps kalau tidak ada perubahan. Tidak tertutup kemungkinan industri jasa keuangan bisa seperti ini, peer to peer lending bisa mengalahkan ini. Kalau ini tidak diantisipasi, ya jangan protes,” tukasnya.
Karena itu, lanjut dia, industri jasa keuangan harus merespon hal tersebut dengan lebih dini. “Kami harap keuangan syariah bisa punya produk unggulan. Ini PR besar yang harus dikerjakan agar menjadi lokomotif bagi pengembangan keuangan syariah. Industri keuangan syariah harus belajar aktif membangun teknologi informasi,” cetus Muliaman.
Pembentukan Forum CEO SiKOMPAK Syariah merupakan salah satu strategi untuk mendorong percepatan industri jasa keuangan syariah dan bertujuan membangun komitmen dalam meningkatkan market share keuangan syariah. “Mungkin kita harus punya paradigma baru. Kalau business as usual tidak akan pernah ada kemajuan, maka industri harus berubah,” pungkasnya.

