Direktur Eksekutif AASI - Erwin Noekman

Industri Asuransi Syariah Bukukan Kinerja Cukup Baik Di Saat Pandemi

Di tengah pandemi covid-19,Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) mencatatkan kinerja yang cukup baik bagi industri asuransi syariah di tahun 2020. Hal tersebut dapat dilihat dari kinerja industri yang mengalami pertumbuhan dari sisi kontribusi.

“Pendapatan Kontribusi Bruto industri asuransi syariah tercatat meningkat pada akhir triwulan ke 4, yakni sebesar Rp1,96 triliun. Di sisi lain, pembayaran klaim Industri asuransi syariah juga sedikit mengalami peningkatan pada akhir triwulan ke 4 pada tahun 2020, yaitu sebesar Rp1,39 triliun, yang mana pada periode yang sama tahun 2019 tercatat sebesar Rp1,12 triliun. Jika dilihat dari rasio klaim dana tabarru’ asuransi syariah Indonesia, bulan November 2020 merupakan yang paling tinggi,yakni mencapai 126,67 persen.Namun pada akhir tahun 2020 dapat kembali pada posisi setara yaitu sebesar 75,53 persen,” demikian papar Direktur Eksekutif AASI – Erwin Noekman baru-baru ini di Jakarta.

Menurut Erwin Noekman, kinerja industri asuransi syariah lainnya juga terlihat pada tingkatpengembalian investasi (Return on Investment/ ROI) asuransi syariah Indonesia yang mengalami tingkat pertumbuhan paling tinggi pada bulan Maret 2020, yakni mencapai 5,35 persen.

Sedangkan tingkat pengembalian atas aset (Return on Asset/ ROA) dana perusahaan asuransi syariah Indonesia mengalami tingkat pertumbuhan paling tinggi pada bulan November 2020 yakni mencapai 7,27 persen.

Erwin menambahkan, peningkatan kontribusi bruto industri asuransi syariah di tahun 2020 menunjukan, bahwa optimisme industri asuransi syariah untuk mendulang pencapaian pendapatan kontribusi tetap terwujud dalam situasi ekonomi yang penuh ketidakpastian.

“Alhamdulillah, pada akhir tahun 2020 dan masih dalam situasi pandemi Covid 19, ketahanan industri asuransi syariah untuk mendulang total kontribusi tercatat mengalami peningkatan pertumbuhan, walau pasca Rencana Kerja Pemisahan Unit Syariah (RKPUS), porsi asuransi jiwa syariah tercatat tumbuh sebesar 84,39 persen, atau dengan nominal Rp14,85 triliun, kontribusi industri asuransi umum syariah juga meningkat sebesar Rp1,62 triliun, begitu juga dengan reasuransi syariah yang juga meningkat sebesar Rp0,88 triliun,” demikian jelas Erwin Noekman.