Para pembicara Talkshow "#UntungAdaFintechP2P" di Jakarta (23/11).

Fintech P2P Jadi Kunci Sukses Para Pengusaha Kreatif

Fintech P2P membuat pengusaha belajar ilmu keuangan, mulai dari pengelolaan hutang dan aset produktif, hingga pengaturan cash flow bisnis yang lancar.

Dalam acara Talkshow Inspiratif  Pengusaha Sukses “#UntungAdaFintechP2P” di Rumi & Co Coffeshop Kemang Utara, Jakarta Selatan, hari ini, Kamis (23/11), terungkap berbagai inspirasi dari para pengusaha sukses yang telah memanfaatkan Fintech Peer-to-Peer (P2P) Lending dalam merintis dan mengembangkan bisnis mereka.

Seperti Hesty Purwadinata, seorang aktris dan komedian terkenal, yang juga adalah pengusaha Hipnoza Seven Eu de Parfum. Seiring dengan meningkatnya permintaan di pasaran pasca launching produk parfumnya Februari 2023 lalu, sebagai Founder & Owner HIPNOZA, Hesty cerdas memilih berkolaborasi dengan Fintech P2P untuk meningkatkan volume inventori dan memperluas jangkauan pemasaran ke seluruh penjuru Indonesia.

Menurut Hesty, selain membantu dari sisi permodalan, Fintech P2P juga membuat dirinya belajar banyak mengenai ilmu keuangan, mulai dari pengelolaan hutang dan aset produktif, hingga pengaturan cash flow bisnis yang lancar.

“Manfaat Fintech P2P bisa memberi kemudahan bagi kita untuk mendapatkan tambahan dana investasi dengan cara yang lebih mudah dan tidak berbelit-belit.  Fintech P2P bagus bagi UMKM yang mulai merintis usahanya,”  ujar Hesty.

Sementara itu, Proza, seorang mantan karyawan swasta, yang kini menjadi pengusaha sukses KataLoGue Coffeshop, juga mendapatkan berkah dengan memanfaatkan Fintech P2P untuk mendukung bisnisnya. Proza bahkan mengatakan, dengan dukungan Fintech P2P mampu mengangkat usaha ritel kopi miliknya, kini tengah merintis menuju bisnis ritel kopi besar.

Proza lalu menceritakan, setelah mendirikan KataLoGue Kopi pada tahun 2016, dengan tanpa pengalaman bisnis sebelumnya, seiring berjalannya waktu, kata-kata tentang kelezatan kopi di KataLoGue mulai terdengar, dan pelanggan setia mulai datang secara teratur. Kualitas kopi dan atmosfer yang unik menjadi daya tarik utama, jelasnya.

Proza lalu mulai memikirkan untuk melakukan ekspansi di dalam bisnisnya. Inisiatif Proza untuk berkolaborasi dengan Fintech P2P terkait permodalan ternyata menjadi langkah strategis dalam mewujudkan impian itu. Pembukaan gerai – gerai ritel kopi baru menjadi sasaran Proza untuk semakin mendekatkan produknya ke konsumen.

Selain itu Fintech P2P juga membantu dalam penyempurnaan interior design dari setiap gerai ritel kopinya sehingga dapat memberikan kenyamanan bagi para pelanggan. Proza belajar banyak ketika mulai melibatkan Fintech P2P dalam bisnisnya. Mulai dari belajar cara pengelolaan keuangan perusahaan yang lebih profesional, cara memutarkan cash flow yang positif dan menjadikan hutang sebagai aset yang produktif.

Saat ini KataLoGue Group sendiri berhasil memiliki beberapa merek terkenal, termasuk KataLoGue Kopi, Petak25, Kai.Ros Coffee, Komunal 9, dan Ropang Harapan. Kesuksesannya tidak hanya dilihat oleh pelanggan setia, tetapi juga menarik perhatian Dian Pelangi, brand fashion ternama di Jakarta, yang kemudian berkolaborasi dengan KataLoGue Group pada tahun 2022. Rumi & Co Coffeeshop, yang terletak di butik Dian Pelangi, menjadi tempat yang menarik perhatian pelanggan mode dan penggemar kopi.

Kisah sukses selanjutnya datang dari Nasya, pemilik brand ALLURA yang membangun bisnisnya dari hobi simpel hingga menjadi pemimpin di industri Fashion, Living, and Kids. Menurut Nasya, Fintech P2P telah mendukung inovasi dalam fashion, living dan kids.

Nasya menceritakan, pada tahun 2016, ALLURA merilis produk inovatif, menjadi pelopor dalam hijab printing (printed scarves), mengikuti arus pesatnya pergerakan modest fashion. Pada masa itu, ALLURA mencapai puncak perkembangan bisnisnya di pasar nasional dan internasional, dengan kolaborasi bersama public figure serta ekspansi ke pasar Malaysia, London, dan Brunei.

Pada tahun 2023 ini, lanjut Nasya, ALLURA mengambil langkah baru dengan merilis produk busana dalam kolaborasi dengan Fanny Fabriana, seorang public figure terkemuka. Langkah strategis ini diiringi dengan kolaborasi lebih lanjut dengan Fintech P2P untuk mendukung peningkatan volume inventory dan modal kerja agar pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

“Kolaborasi dengan Fintech P2P mampu membuat saya lebih profesional dalam mengatur keuangan. ALLURA akan terus menjalin kerja sama dengan Fintech P2P agar mampu konsisten meningkatkan aktifitas di semua lini bisnis,” demikian jelas Nasya.

Acara talkshow ini tidak hanya menyoroti kesuksesan masing-masing pengusaha, tetapi juga memberikan pandangan mendalam tentang bagaimana dukungan Fintech P2P ketika diiringi dengan pengelolaan keuangan yang baik maka akan menjadi kunci kesuksesan dalam mengembangkan bisnis mereka.  Hal itu dipaparkan Perencana Keuangan Lolita Setyawati yang membagikan beberapa tips didalam berbisnis dengan memanfaatkan fasilitas Fintech P2P.

Dalam atmosfer Rumi & Co Coffeeshop yang hangat, para peserta talkshow  mendengarkan secara langsung kisah inspiratif, tantangan, dan strategi sukses dari para pengusaha ini. Kesuksesan mereka menjadi bukti nyata bahwa Fintech P2P yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, jika digunakan dengan bijak, dapat memberikan dorongan positif yang signifikan bagi pertumbuhan bisnis. Saksikan kisah inspiratif pengusaha sukses Indonesia lainnya di www.pengusaha-fintechp2p.id.