BRI Syariah Tanam 300 Pohon Klengkeng di Kampung Down Syndrome Ponorogo

PT Bank BRI Syariah Tbk melaksanakan kegiatan Corporate Social Responsibility berupa penanaman 300 bibit pohon kelengkeng di Desa Krebet, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, akhir pekan lalu.

Penanaman pohon klengkeng sendiri secara simbolis dilakukan oleh Direktur Utama BRI Syariah – Moch. Hadi Santoso dengan didampingi Bupati Ponorogo – Ipong Muchlissoni, Ketua Yayasan Garda Hijau Bumi Yusanto, Direktur Operasional BRIsyariah Wildan dan para Muspida setempat. Kegiatan penanaman pohon klengkeng tersebut bekerja sama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).

Direktur Utama BRI Syariah – Moch. Hadi Santoso mengatakan, Perseroan berupaya terus melakukan bisnis yang pro lingkungan. Terlebih, BRI Syariah baru saja melakukan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Mei 2018 lalu. Sebagai perusahaan terbuka, Perseroan dituntut untuk melakukan bisnis yang bersahabat dengan lingkungan.

“Kami akan melanjutkan bisnis pro lingkungan, salah satu contohnya adalah kami membiayai pembangkit listrik minihidro di Bali, dimana untuk sumber yang menggerakan generator listrik diambil dari aliran sungai sehingga tidak merusak lingkungan sekitarnya,” ungkap Hadi dalam sambutannya pada acara tersebut.

Hadi lalu menjelaskan, penghijauan yang dilakukan di Desa Krebet tersebut merupakan pertama kalinya di Jawa Timur. Sebelumnya, BRI Syariah telah melaksanakan kegiatan penghijauan bersama Mbah Sadiman pelopor gerakan penghijauan di Desa Conto Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, tahun lalu.

Tahun ini, lanjut Hadi, BRI Syariah membantu masyarakat yang mengalami keterbatasan fisik dan mental yang disebabkan oleh faktor genetik alamiah pada sebagian besar masyarakat Desa Krebet, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, yang dikenal dengan nama kampung Down Syndrome.

“Untuk tahun 2018 ini, kami kembali lagi dengan program penghijauan di Desa Krebet, Kabupaten Jambon. Pemilihan lokasi ini dilatarbelakangi oleh keunikan warga desa ini, yaitu para penderita down syndrome yang memang sangat layak untuk dibantu,” terangnya.

Penanaman pohon klengkeng merupakan saran dari Yayasan Garda Hijau Bumi. Hal tersebut dikarenakan kontur tanah di Desa Krebet sehingga pohon klengkeng mudah tumbuh dan akan berbuah dalam waktu yang tidak terlalu lama. Kegiatan tersebut sekaligus memberdayakan masyarakat melalui kegiatan yang mudah dengan memelihara dan mengawasi tanaman yang telah ditanam.

“Kami berupaya memberikan bantuan dalam bentuk tanaman yang berkualitas sehingga dapat dikonsumsi masyarakat khususnya keluarga down syndrome untuk menambah nilai asupan gizi mereka,” imbuh Hadi.

Selain kepedulian terhadap lingkungan, BRI Syariah juga memberikan bantuan kepada warga penderita down syndrome dalam bentuk paket sembako. Sebanyak 100 paket sembako diberikan kepada 100 keluarga penyandang down syndrome di wilayah tersebut. Kegiatan pembagian sembako bekerja sama dengan Yayasan Baitul Maal (YBM) BRI.

“Kami berharap bantuan kami ini dapat bermanfaat bagi lingkungan dan warga desa ini. Dan kami juga berharap upaya kami dapat diteladani oleh perusahaan-perusahaan lainnya untuk membantu dan membangun Desa Krebet dan desa-desa lainnya di sekitarnya yang memiliki keunikan warga yang sama,” ucap Hadi.

Selama 2018, BRI Syariah menganggarkan dana kebajikan CSR senilai Rp 700 juta. Penyaluran dana CSR difokuskan pada beberapa bidang, antara lain faedah sosial, faedah pendidikan, faedah lingkungan hidup, faedah kesehatan, dan faedah pemberdayaan ekonomi, yang kami sosialisasikan dengan tagar #BRISBerfaedah.