BNI Syariah akan mengajukan plafon sekitar Rp 50 miliar hingga 100 miliar.
Direkur Bisnis Konsumer BNI Syariah Kukuh Rajardjo mengatakan, perseroan sedang melakukan pembahasan internal untuk mengkaji kemungkinan partisipasi penyaluaran Kredit Usaha Rakyat (KUR). ”Kami masih mengkaji, khususnya persiapan jaringan dan sumber daya manusia (SDM) yang ada,” kata Kukuh di Jakarta, belum lama ini.
Kukuh menyampaikan, apabila dari kajian internal perseroan dinyatakan siap untuk ikut serta menyalurkan KUR, maka BNI Syariah akan segera mengajukan diri. Diharapkan BNI Syariah sudah dapat menyalurkan KUR dengan skema syariah pada semester pertama tahun 2017 ini.
”Untuk hitungan plafonnya belum ada, tapi diperkirakan plafon yang akan diajukan sekitar Rp 50-Rp 100 miliar,” ujar Kukuh.
- Pembiayaan Multiguna iB Hijrah Bank Muamalat Meningkat Pesat
- Bank Muamalat dan Kliring Berjangka Indonesia Perkuat Ekosistem Perdagangan Fisik Emas Secara Digital
- BSI Agen Jadi Pilar Layanan Syariah Tanpa Cabang
- Bank Muamalat dan Shafira Luncurkan Kartu Debit Co-Branding Eksklusif, Mudahkan Transaksi bagi Jemaah Haji
Seperti diketahui, hingga saat ini bank syariah yang baru dapat menyalurkan KUR adalah BRI Syariah dengan plafon Rp 500 miliar. Sedangkan untuk koperasi yaitu Kospin Jaya dengan izin penyaluran dengan plafon sebesar Rp 50 miliar. .
Sebagai informasi juga, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian akan memberikan kesempatan bagi perbankan untuk ikut serta penyaluran KUR hingga Semester I 2017. Saat ini, plafon KUR telah ditetapkan sebesar Rp 106,6 triliun untuk disalurkan oleh 33 bank, 4 lembaga pembiayaan dan 1 koperasi.
Sedangkan plafon yang masih tersedia yaitu sebesar Rp 3,4 triliun dari target penyaluran 2017 yang sebesar Rp 110 triliun. Sehingga masih ada kesempatan besar bagi bank syariah, lembaga pembiayaan syariah dan koperasi syariah untuk menyalurkan pembiayaan KUR dengan skema syariah.