Mengiringi tingginya jumlah jamaah haji, kini jemaah umrah juga terus meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan, umrah kini banyak dikemas dengan sejumlah destinasi tambahan.
Merespons dinamika tingginya animo ibadah umrah dan haji dikaitkan dengan perubahan sikap mental jamaah, BNI Syariah baru-baru ini di Jakarta menggelar forum kajian hasanah bertajuk “Umrah Hasanah Kita Berbuah”.
Forum ini menghadirkan sejumlah pembicara dari kalangan pakar haji dan umrah, Kementerian Agama, sosiolog, pakar keuangan dan ekonomi syariah, serta jajaran Direksi BNI Syariah.
SosiologUniversitas Indonesia Imam Prasodjo yang menjadi salah satu nara sumber dalam forum kajian ini menuturkan, bahwa setiap jamaah yang akan menunaikan haji maupun umrah selayaknya menjalani pre departure training.
“Ini karena ibadah haji dan umrah tidak hanya sekadar self enjoyment atau jalan-jalan tanpa makna. Melainkan menjadi suatu bentuk ibadah yang memiliki esensi spiritual yang bermaknamendalam,” kata Imam. Pernyataannya itu dipertegas Dirjen Penyelenggara Ibadah Haji dan Umroh Kementrian Agama – Abdul Jamil.
“Ibadah haji dan umroh selayaknya dapat memberikan perubahan yang bisa berpengaruh terhadap lingkungan,” tegas Jamil.
Dari sudut pandang finansial, pakar keuangan dan ekonomi syariah – Syafii Antonio menyampaikan, saat berada di Tanah Suci, sejatinya menjadi momen bagi setiap jamaah untuk melakukan evaluasi diri sambil mencatat hal-hal yang akan dilakukan dan diperbaiki saat kembali ke Tanah Air.
“Lakukanlah self evaluation saat berada di depanKa’bah di Mekkah. Lalu ketika pulang diingat kembali catatan yang ada saat di Tanah Suci itu,” tuturnya.
Pengalaman umroh yang membawa dampak financial mengalir dari Ippho Santosa seorang motivator danpenulis buku Keajaiban Rezeki.Umroh telah mengubah dirinya secarafinansial.
“Namun jangan sampai niat umroh berbelok keurusan finansial. Dengan niat yang tulus maka ibadah umrah akan berbuah (finansial) dalam kehidupan kita selanjutnya,” ungkapnya.