Adrian: Gurihnya Investasi Pasar Modal

Gurihnya investasi di reksa dana sudah dirasakan oleh Presenter Adrian Maulana. Yakni keuntungan hingga 84 persen, dan terus meningkat.

Adrian mengaku kepincut investasi reksa dana dan saham sudah sejak 2005. Menurutnya,  instrumen pasar modal itu merupakan investasi terbaik untuk mendulang mimpi dalam kemapanan keuangan keluarga. ”Saya sudah merasakan gurihnya investasi di pasar  modal. Saya pun ingin share ke teman-teman untuk menyisihkan penghasilan agar berinvestasi,” kata Adrian kepada AkuCintaKeuanganSyariah ditemui usai talkshow ”Pengembangan Pasar Modal Syariah,” pada ajang Festival Pasar Modal Syariah 2016, di BEI, Jakarta, pekan lalu.

Adrian pun berbagi pengalaman. Dia mengaku baru dua tahun investasi di reksa dana saja dirinya sudah mendapatkan hasil 84 persen, dan terus meningkat hingga tahun berikutnya. Tahun 2009, suami dari Dessy Ilsanty ini mencairkan reksa dana dengan hasil gemilang.

Tahun 2012, ia pun kembali memutuskan investasi di pasar modal. Untuk portofolio pasar modal hingga saat ini, 30 persen dialokasikan ke reksa dana, saham dan dana campuran. Sedangkan 70 persen asetnya dalam bentuk tunai sebagai amunisi dalam keadaan darurat dari risiko yang tak diinginkan. Semisalnya, kata dia, apabila keadaan investasi itu tidak sesuai dengan kenyataan. Maka, kita tinggal mengalokasikan saja tidak hanya ke pasar modal tapi bisa ke properti dan bisnis lainnya.

Bagi Adrian, instrumen pasar modal adalah bentuk investasi yang terbaik. Meskipun pasar saham sempat mengalami kelesuan, dia justru manfaatkan kondisi itu untuk membeli unit-unit reksa dana yang lebih banyak lagi. Karena berinvestasi setiap bulan dalam kondisi apapun sudah menjadi prinsipnya untuk mewujudkan kebahagian keluarga di masa depan.

Adrian Maulana: Saya merasakan gurihnya investasi reksa dana, bisa pergi haji Click To Tweet

Menurut Adrian, kedisiplinan dalam berinvestasi dapat menjadi pengganti tabungan. Tetapi harus diarahkan dengan lebih jelas, sehingga hasilnya dapat dialokasikan untuk perencanaan yang lebih bermanfaat, seperti naik haji, umrah, beli rumah, buka bisnis atau sifatnya sekedar jalan-jalan dan menikah. “Kalau kita punya rencana matang dalam berinvestasi, maka kita akan mencicipi hasilnya. Buktinya, saya sudah merasakan gurihnya investasi reksa dana bisa pergi haji dan lainnya,” pungkas Adrian.