Pembiayaan paket umrah ini ditargetkan sebanyak Rp 100 miliar, dengan kontribusi 15 persen.
Diharapkan melalui diversifikasi produk pembiayaan paket umrah ini akan memacu pembiayaan syariah Adira Finance di tahun 2017 ini.
“Pembiayaan ini, kami targetkan sebanyak Rp 100 miliar , kontribusinya 1,5 persen dari total portofolio pembiayaan syariah yang ditargetkan Rp 4 triliun,”ujar Direktur Utama Adira Finance, Willy Suwandi Dharma saat peluncuran Produk Pembiayaan Paket Umrah Adira Finance di Jakarta, Selasa (4/4).
Adapun plafon pembiayaan, jelas Willy, yakni sekitar Rp 15 juta –Rp 25 juta dengan angsuran minimal Rp 700 ribu dan tenor 36 bulan. Jaminannya BPKB (Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor) motor atau mobil.
Seluruh konsumen yang mengajukan produk pembiayaan paket umroh ini juga akan berkesempatan mendapatkan pembiayaan dengan margin 0 persen, angsuran ringan dengan margin yang sangat murah dan berkesempatan mendapatkan DP 0 persen atau tanpa uang muka (down payment).
Menurut Willy, dengan produk ini umat muslim dapat melakukan ibadah umrah terlebih dahulu dan membayar angsuran selanjutnya melalui akad murabahah (jual beli). Paket pembiayaan umrah ini dinilai sangat potensial karena masyarakat Indonesia mayoritas beragama Islam dan perjalanan umroh tidak pernah sepi di Indonesia.
“Dengan prinsip murabahah atau jual beli, produk ini memudahkan orang untuk pergi umrah. Pergi dulu baru bayar belakangan,” ujar Willy..
Lebih detail Willy menjelaskan, berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 29/POJK/.05/2014, ada tiga kegiatan usaha yang bisa dilakukan oleh perusahaan pembiayaan. Salah satunya adalah pembiayaan multiguna atau pembiayaan untuk pengadaan barang atau jasa yang diperlukan debitur untuk pemakaian atau konsumsi dan bukan untuk keperluan usaha (aktivitas produktif) dalam jangka waktu yang diperjanjikan.
Dengan demikian, program pembiayaan umrah ini merupakan produk jasa yang dapat dibiayai oleh perusahaan multifinance. “Produk ini akan membuat orang lebih mudah umrah. Kami optimis target tercapai,” tegas Willy.
Direktur SDM dan Marketing Adira Finance, Swandajani Gunadi menambahkan, pembiayaan paket umroh ini, sudah berjalan sejak Februari 2017 lalu, dengan keberangkatan pertama dilakukan pada April 2017 dengan memberangkatkan sebanyak 15 jamaah. Produk umroh ini disesuaikan dengan kemampuan budget.
“Ini baru untuk jamaah yang berpenghasilan middle up (menengah ke atas). Nanti dalam waktu dekat sebelum lebaran kita luncurkan yang menengah ke bawah yang harganya di bawah Rp 20 juta,” ujar Swandajani.
Selain itu, lanjut dia, Adira Finance juga akan menyasar produk ini ke korporasi dimana memungkinkan dibuat paket sejalan dengan program perusahaan. Apalagi karyawan mempunyai keterbatasan cuti. Dengan program korporasi ini, umroh reguler selama 9 hari akan dibuat selaman 7 hari, sehingga memungkinkan karyawan cuti hanya seminggu.
Adira Finance Syariah meyakini produk ini akan diterima baik di masyarakat. Pasalnya mayoritas masyarakat Indonesia beragama islam dan umrah merupakan ibadah yang diidam-idamkan mereka.
“Kami berharap dengan hadirnya produk paket umrah dari Adira Finance Syariah ini, dapat mewujudkan mimpi seluruh masyarakat Indonesia untuk melakukan ibadah umrah tanpa khawatir dengan biaya,” ujar Swandajani
Dalam kesempatan ini, Ketua Dewan Pengawas Syariah untuk Adira Finance dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI), Fathurrahman Djamil menjelaskan, produk ini merupakan produk yang bagus karena dapat membantu masyarakat muslim untuk beribadah umrah. Karena umrah ibadah yang suci, jadi proses ibadahnya pun harus sesuai dengan prinsip syariah yakni murabahah. Selain itu, secara prinsip syariah umrah diberi keleluasaan dibandingkan haji.
“Untuk umrah diberi keleluasaan, boleh cicil sampai lunas. Khusus untuk haji harus punya kemampuan, sehingga kalaupun cicil harus lunas dulu baru haji cicil sampai lunas baru berangkat,” ujar Fathurrahman. .

