Mengangkat tema “Life Insurance and FinTech Collaboration: Driving Top Line, Improving Bottom Line, Enhancing Digital Skills”, acara ini diprakarsai AAJI bekerja sama dengan Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) dengan tujuan. meningkatkan kolaborasi antara pemangku kepentingan di industri asuransi jiwa.
Ketua Bidang Kanal Distribusi & Inklusi Tenaga Pemasar Asuransi Jiwa – Elin Waty mengajak seluruh anggota AAJI untuk berinovasi baik dari sisi layanan maupun produknya yang berbasis digital.
“AAJI akan terus mendukung kolaborasi dengan berbagai pihak khususnya OJK agar inovasi bisnis yang dijalankan tetap sejalan dengan aturan dan kebijakan yang ditetapkan,” jelas Elin.
“Industri asuransi jiwa adalah salah satu pilar pengelolaan keuangan nasional, maka dari itu sudah sepatutnya kita bisa memanfaatkan momentum ini agar dapat semakin meningkatkan penggunaan asuransi jiwa di masyarakat. Melihat saat ini tercatat sebanyak Rp835,84 triliun transaksi uang elektronik dengan 45 juta pengguna dan lebih dari 30 juta toko yang telah menggunakan pembayaran QRIS, inovasi digital dalam industri asuransi bukanlah sebuah. angan belaka. Melihat angka tersebut kita dapat memanfaatkan kesadaran masyarakat akan perubahan digital yang sudah semakin tumbuh,” tambah Elin.
- Generali Indonesia Dukung RUNHUB untuk Kedua Kalinya
- Generali Indonesia dan Bank Victoria Luncurkan BeSMART Lite Guna Penuhi Kebutuhan Nasabah
- Generali Indonesia Berkomitmen Sustainability, Kontribusi Carbon Offset sebesar 3,2 Juta Kilogram
- Generali Indonesia Proteksi Para Pelari LPS Monas Half Marathon 2024
Karena itu ia berharap, kegiatan ini dapat memberikan insight dari para expertise di bidang pengembangan aplikasi digital khususnya yang berkaitan dengan keuangan digital yang kemudian dapat diterapkan di industri asuransi jiwa.
Direktur Pengawasan Asuransi Jiwa OJK – Supriyono menyatakan, “Dalam mendukung pertumbuhan bisnis perasuransian di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan telah membuat roadmap pengembangan industri perasuransian untuk mengakomodasi seluruh kepentingan stakeholder industri perasuransian. Roadmap tersebut telah disusun melalui proses yang mendetail agar dapat memenuhi kebutuhan pengembangan industri perasuransian, regulator maupun nasabah”.
Lebih lanjut Supriyono menambahkan “Industri asuransi merupakan industri yang memiliki peran penting dalam roda perekonomian. Pada era saat ini, asuransi memiliki peranan cukup penting untuk memproteksi kejadian tidak terduga baik pada risiko-risiko yang berdampak kepada badan usaha maupun risiko-risiko yang berdampak kepada individu. Dengan kata lain, asuransi membantu badan usaha maupun perorangan dalam hal mitigasi risiko yang selalu ada di setiap aktivitas”.
Perkembangan dari inovasi yang dikembangkan tersebut mendukung peningkatan inklusi keuangan sehingga mampu memberikan implikasi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi termasuk kepada industri asuransi.
Insurtech Forum 2024 sejalan dengan tagline AAJI di tahun 2024, yaitu #Transformasidan Kolaborasi. Oleh karena itu, diharapkan melalui acara ini seluruh pelaku industri asuransi jiwa dapat menjalankan perannya masing-masing dalam melakukan transformasi digital dan saling berkolaborasi untuk menciptakan pertumbuhan industri yang lebih baik di masa depan.
AAJI adalah wadah dan penyalur aspirasi Perusahaan Asuransi Jiwa dan Reasuransi di Indonesia. Didirikan pada tahun 2002, saat ini AAJI beranggotakan 58 perusahaan asuransi jiwa dan 6 perusahaan reasuransi di Indonesia. Visi AAJI adalah mendorong transformasi industri asuransi jiwa dan seluruh pemangku kepentingan di dalamnya untuk melampaui setiap sasaran dan batasan. AAJI memiliki tiga misi yaitu sebagai aggregator, menyatukan semua sumber daya untuk mendorong dan mewujudkan seluruh kepentingan setiap pemangku kepentingan, sebagai aktivator yang mengaktifkan peta jalan untuk mewujudkan setiap tujuan yang dipercayakan oleh pemangku kepentingan, dan sebagai akselerator yang mengakselerasi transformasi industri asuransi jiwa serta setiap pemangku kepentingan di dalamnya.