Hal tersebut diungkapkan Kepala Unit Usaha Syariah Bank OCBC NISP – Mahendra Koesumawardhana dalam acara Media Chit-Chat dengan UUS Bank OCBC NISP di Jakarta, Rabu (10/5).
“Guna mendukung potensi Indonesia yang besar untuk menjadi pusat ekonomi syariah terkemuka di dunia, Unit Usaha Syariah (UUS) Bank OCBC NISP terus berkomitmen untuk meningkatkan literasi keuangan syariah di kalangan masyarakat lewat berbagai program,” demikian ujar Mahendra dalam acara tersebut.
“Kami secara konsisten memberikan edukasi mengenai keuangan syariah, salah satunya melalui RuangMenyala.com dan juga podcast Sharia Corner yang ke depannya akan dikembangkan menjadi wadah edukasi syariah yang makin komprehensif. Selain itu, kami senantiasa mendukung peningkatan inklusi keuangan syariah lewat inovasi produk dan layanan syariah yang tersedia di seluruh kantor cabang syariah dan layanan digital kami ONe Mobile,” papar Mahendra lebih jauh.
Harapannya, lanjut Mahendra, dengan usaha meningkatkan literasi dan inklusi yang berjalan beriringan, keuangan syariah bisa menjadi pilihan yang dapat menjawab kebutuhan finansial masyarakat Indonesia.
Mahendra Koesumawardhana lalu menjelaskan tentang pengembangan strategi bisnis dari Unit Usaha Syariah Bank OCBC NISP. Dijelaskan Mahendra, pihaknya selalu mendudukkan OCBC NISP Syariah itu sebagai bagian dari customer solution Bank OCBC NISP.
“Dengan inisiatif-inisiatif Bank OCBC NISP yang ada untuk menyasar masyarakat di Indonesia, baik individu mapun non individu, kami menempatkan diri sebagai bagian dari customer solution. Kami mencoba untuk menawarkan solusi atas kebutuhan masyarakat Indonesia yang ada, mulai dari kebutuhan yang konsumtif hingga kebutuhan produktif,” papar Mahendra.
Mahendra menambahkan, kekuatan dari Bank OCBC NISP itu sendiri ada di segmen emerging affluent dan business banking. “Dan kita percaya potensi syariah di segmen market tersebut sangat besar,” ungkap Mahendra.
“Ke depannya kami ingin menjadikan UUS OCBC NISP ini sebagai ujung tombak juga bagi Bank OCBC NISP, dengan potensi 278 juta masyarakat Muslim di Indonesia, yang semenjak pandemi intention-nya untuk masuk ke syariah mulai besar,” jelas Mahendra.

