Bumiputera Syariah Mulai Beroperasi, Targetkan Premi Rp 400 Miliar di 2017

[sc name="adsensepostbottom"]

PT Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera (Bumiputera Syariah) kemarin (15/1/2017) melakukan grandlaunching operasional perusahaannya di Hotel Ambhara, Jakarta. Lalu apa target terdekat perusahaannya ini dalam kiprahnya di percaturan industri asuransi syariah di tanah air?

Bumiputera Syariah sendiri adalah perusahaan hasil spin off unit usaha syariah Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera. Perusahaan ini telah memperoleh izin dari Otoritas Jasa Keuangan tertanggal 5 September 2016.

“Kami melakukan spin off agar perusahaan dapat bergerak lebih lincah dan terakselerasi dengan cepat. Dengan telah beroperasi secara penuh, kami menargetkan perolehan total premi mencapai Rp 400 miliar sepanjang tahun 2017. Tapi itu target yang konservatif yaa. Karena kami juga mempunyai target yang optimis, bahwa perolehan total premi di tahun 2017 akan bisa mencapai Rp1 triliun,” demikian diungkapkan Direktur Utama Bumiputera Syariah – Hadry Harahap.

Guna merealisasikan target senilai angka diatas, menurut Hadry, pihaknya berencana melakukan perubahan saluran distribusi. Saluran distribusi Bumiputera Syariah akan berubah menjadi kanal distribusi agensi dari yang sebelumnya menganut sistem kantor cabang.
Menurut Hadry, kanal agensi ini akan menjadi tulang punggung Bumiputera Syariah dalam melakukan penetrasi bisnis. Sehingga, lanjut Hadry, pihaknya akan melakukan penambahan jumlah tenaga agensi dalam jumlah yang signifikan.

“Untuk tahun 2017, jumlah agen ditargetkan bisa mencapai 6.000 orang, dari saat ini 2.600 orang agen,” jelas Hadry.

Bumiputera Syariah, lanjut Hadry, juga akan menggunakan teknologi terbaru yang canggih guna melayani permintaan nasabah. Dengan teknologi tersebut, maka proses perekrutan nasabah calon pemegang polis dapat dilakukan dengan cepat, karena para agensi dapat menggunakan ponselnya guna kemudian menciptakan akun virtual untuk nasabah.

“Kami juga tight up bisnis dengan bank BNI Syariah guna memberi pelayanan cara pembayaran karena pada dasarnya di Indonesia rata-rata masih menggunakan cara pembayaran konservatif,” lanjut Hadry.

Hadry lalu menambahkan, sebelum resmi melakukan spin off, UUS Bumiputera Syariah telah memiliki nasabah hingga 125,000. Namun setelah melakukan spin off , Bumiputera Syariah telah membukukan tambahan polis baru sebanyak 4.900 polis, ditambah lagi tambahan polis baru sebanyak 1.782 polis melalui kerjasama dengan BNI Syariah.

[sc name="fblike"]