Sektor syariah berpeluang untuk menjadi mainstream sistem ekonomi global.
Dewan Pengurus Nasional Ikatan Akuntan Indonesia (DPN IAI) Maliki Heru Santosa mengatakan, bahwa sistem ekonomi syariah semakin menunjukkan ketangguhan menghadapi dinamika bisnis global.
“Di kala banyak bisnis berbasis sistem ekonomi konvensional ambruk diterjang krisis, sistem ekonomi syariah justru bertahan dan berpeluang terus tumbuh. Sektor syariah ini memiliki peluang yang sangat positif untuk menjadi satu mainstream sistem ekonomi global di masa depan,” kata Maliki dalam sambutannya pada seminar AAOFI dan Pengukuhan Pembentukan IAI KASy di Graha Akuntan, Menteng, Jakarta, Kamis (5/1).
Menurutnya, Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia memiliki potensi pengembangan ekonomi syariah yang sangat besar. Bahkan, Presiden Jokowi menaruh perhatian khusus terhadap pengembangan ekonomi syariah dengan penerbitkan berbagai kebijakan yang mendorong perkembangan ekonomi syariah.
Diantaranya dengan memasukkan ekonomi syariah ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Selain itu, baru-baru ini dibentuk Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) untuk mendukung pertumbuhan industri syariah keuangan nasional.
“IAI siap mendukung dan menyukseskan program pengembangan industri keuangan syariah, dalam rangka memastikan pertumbuhan perekonomian berkelanjutan,” ujar Maliki.
Sebagai standard setter, tambah Maliki, IAI juga akan menjadi perpanjangan tangan stakeholders di negeri ini untuk bertransaksi lebih lanjut dengan para pelaku industri syariah global.
