Bank Syariah Bukopin (BSB) menyakini setelah masuknya dana repatriasi dan tebusan pajak, daya beli masyarakat akan meningkat.
Direktur Bisnis BSB Aris Wahyudi menuturkan, awalnya publik memang banyak yang pesimis dengan program Pengampunan Pajak (tax amnesty) yang digulirkan pemerintah Jokowi. Namun setelah berjalan, dampaknya mulai terasa ke dunia usaha.
“Sebelum tax amnesty semuanya ketat. Walaupun bunga acuan diturunkan, buktinya di pasaran masih saja harga kebutuhan hidup tinggi,” ucap Aris kepada wartawan usia penarikan Tabungan Berhadiah Program Berkah iB SiAga Berhadiah periode II di kantor Pusat BSB, Jakarta, Jumat pekan lalu.
Namun, menurut Aris, setelah masuknya dana segara dari repatriasi dan tebusan pajak, diyakani akan semakin cair dan daya beli masyarakat juga akan meningkat. “Kami optimis, program ini berdampak baik bagi pertumbuhan keuangan syariah di Indonesia, dan opimis pula dapat mengairahkan pertumbuhan ekonomi 2017 lebih baik,” ujarnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data statistik Direktur Jenderal Pajak, para periode pertama yang berlangsung sejak Juli-30 September 2016, total repatriasi WNI mencapai Rp 137 triliun. Adapun total uang tebusan yang masuk mencapai Rp 97,2 triliun atau lebih dari 50 persen dari target 165 triliun hingga 31 Maret 2017.

