WOM Finance Tak Ubah Strategi Pembiayaan Syariah

Usai Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperlonggar ketentuan uang muka pembiayaan kendaraan bermotor, pembiayaan syariah WOM Finance kembali menggeliat.

gerai-wom-finance-2-300x200Wahana Ottomitra Multiartha (WOM) Finance mengalami kesulitan mengembangkan pembiayaan syariah saat OJK memperketat ketentuan financing to value (FTV) tahun lalu. WOM Finance mencatat pembiayaan syariah yang cukup besar pada 2012-2013, yaitu masing-masing sebesar Rp 2,42 triliun (2012) dan Rp 1,14 triliun (2013).

Namun, pada 2014 pembiayaan syariah menurun drastis menjadi hanya Rp 100 miliar. Di tahun ini sampai September 2015 pembiayaan syariah pun masih belum mencapai Rp 100 miliar. “Pembiayaan syariah jumlahnya masih kecil sekali, di bawah Rp 100 miliar, karena kami baru mulai kembali salurkan sejak OJK melonggarkan ketentuan FTV,” kata Direktur Independen WOM Finance Simon Tan Kian Bing kepada mysharing, kemarin. Baca: OJK Turunkan Uang Muka Pembiayaan Kendaraan Syariah

Untuk pembiayaan syariah, lanjut Simon, pihaknya pun masih menerapkan strategi yang sama dengan tahun sebelumnya. “Kami fokus di wilayah yang basis konsumen syariahnya besar dan bersaing dengan proses yang lebih cepat. Dengan wilayah yang tepat, produk oke, dan adanya permintaan konsumen, maka ada peluang untuk bisa lebih membesarkan pembiayaan syariah,” cetusnya.

Pihaknya pun tak menutup kemungkinan akan mengembangkan produk pembiayaan syariah tak terbatas pada pembiayaan kendaraan bermotor. Saat ini WOM Finance sendiri tengah gencar memasarkan produk pembiayaan multiguna. Saat ditanya tentang ketersediaan pembiayaan multiguna syariah, Simon tak menampik peluang hadirnya produk tersebut di masa mendatang. “Kami akan lihat permintaannya, kalau ada peluang pasarnya, kami akan ke sana,” ujarnya. Baca: OJK Dorong Inovasi Produk Pembiayaan Syariah

Total penyaluran pembiayaan WOM Finance hingga September 2015 naik 8,4 persen dari periode sama tahun lalu. Hingga kuartal III 2015 pembiayaan WOM Finance mencapai Rp 4,87 triliun, naik dari September 2014 yang sebesar Rp 4,49 triliun. Sementara, dilihat dari jumlah penjualan unit sepeda motor baru dan bekas mencapai 439 ribu unit atau tumbuh 0,2 persen dibanding periode sama tahun lalu yang sebesar 438 ribu unit.