Bank Syariah Mandiri (BSM) per September 2016 mencatatkan pertumbuhan pembiayaan mikro sebesar 17,2% (ytd) menjadi Rp 4,13 Trilun dari posisi Desember 2015 sebesar Rp 3,52 triliun.
“Alhamdulillah, di tengah kondisi ekonomi yang kurang kondusif, pembiayaan mikro BSM tumbuh dengan kualitas baik,” ujar SEVP Retail Banking BSM – Niken Andonowarih hari ini (26/10/2016) di Jakarta.
Menurut Niken, BSM memang berkomitmen mendukung pengembangan usaha mikro, kecill dan menengah (UMKM), antara lain di sektor pedagang dan pengusaha kecil lainnya. Selain itu, BSM juga mengembangkan program komunitas pengusaha kecil dalam cluster, baik dari sisi dana dan pembiayaan.
“Pertumbuhan positif pembiayaan mikro juga diikuti dengan angka non-performing financing (NPF) yang terjaga baik, posisi September 2016 sebesar 3.74% turun jauh dibandingkan September 2015 yang masih sebesar 4.32%,” lanjut Niken.
Penurunan NPF tersebut, lanjut Niken, merupakan hasil upaya intensif melakukan penagihan (collection) dan pertumbuhan pembiayaan secara selektif serta efektifnya pelaksanaan program pendampingan Customer Relationship Management, termasuk pelatihan kepada nasabah.
“Sinergi yang kuat antara cabang dan kantor pusat menjadi kunci dalam bisnis proses mikro. Selain itu, control atas pembayaran angsuran sangat kami jaga. Dengan pertumbuhan saat ini, kami optimis mencapai target 2016,” demikian Niken Andonowarih, SEVP Retail Banking BSM.